Potret24.com, Babel- Rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah dikepung massa saat mendatangi tambang ilegal di Kecamatan Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (2/11/2019).
Dilansir Tribun Timur, warga tidak terima kedatangan rombongan itu di wilayahnya dan kemudian melakukan perlawanan.
Kedatangan Abdul Fatah dalam kunjungan itu turut membawa 100 personel Satpol PP agar menertibkan tambang timah ilegal tersebut.
Setelah dikepung massa, Abdul dan sebagian rombongan dievakuasi ke Mapolsek Sijuk, Belitung.
Sementara sebagian rombongan lari ke hutan untuk menyelamatkan diri.
Menurut keterangan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setprov Babel Irwanto, Abdul Fatah dalam kondisi aman pasca kejadian.
“Wagub masih di Belitung, serta dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Sikon di Belitung info dari ajudan sudah kondusif,” ujar Irwanto dikutip dari Tribun Timur, Sabtu (2/11/2019).
Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, tindakan anarkistis penambang liar menyebabkan beberapa anggota Satpol PP mengalami luka.
Para korban kemudian dilarikan ke RSUD Tanjungpandan untuk mendapatkan perawatan medis.
Dilansir dari Kompas, rombongan tersebut harus dievakuasi dengan berjalan kaki setelah sekelompok orang merusak kendaraan dinas yang ditumpangi.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie membenarkan kejadian serangan massa tersebut.
Dari foto yang didapatkan Kompas, tampak kendaraan rombongan Abdul rusak parah.
Di antaranya ada kendaraan minibus B 1029 TQH berpelat merah rusak pada kaca. Begitu juga dengan mobil yang ditumpangi rombongan lainnya.
Kejadian anarkis ini bermula sekitar 13.30 WIB saat petugas Satpol PP Provinsi Babel yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut menertibkan tambang timah ilegal di aliran Sungai Sengkelik Desa Sijuk.
Penertiban itu dilakukan dengan membongkar dan membakar bagian tambang. Penambang yang kesal kemudian melakukan aksi perlawanan.
“Selanjutnya melakukan tindakan penertiban dengan cara membongkar dan juga dibakar, sehingga membuat para penambang emosi dan melakukan perlawanan,” kata Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi, yang dikonfirmasi Kompas, Sabtu (2/11/2019).
Peristiwa tersebut membuat beberapa anggota Satpol PP mengalami luka dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanjungpandan.
Adapun kendaraan yang rusak terdiri dari:
-
1 unit truck dinas Satpol PP Beltim,
-
1 unit truk Dinas Kebersihan Beltim,
-
1 unit mobil dinas merek Honda CRV warna putih yang dikendarai Wagub,
-
1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam,
-
1 unit mobil Suzuki Ertiga wrna abu-abu,
-
1 unit mobil Suzuki Ertiga warna putih, dan
-
1 unit mobil Toyota Hilux kabin ganda warna hitam. (Lis)