Potret24.com, Bangkinang- Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga melaksanakan Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga, Selasa (15/10/2019) di Aula Hotel Bangkinang. Kegiatan yang dilaksanakan tiga hari ini dibuka Bupati Kampar diwakili Kadisikpora Kampar, M Yasir.
Yasir dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dalam rangka penurunan angka stunting (tumbuh pendek atau kerdil)
Survei Riset Kesehatan Dasar 2019 menunjukkan angka stunting di Indonesia saat ini lebih kurang 29 persen. Artinya, hampir 3 dari 10 anak-anak Indonesia di bawah 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan, tak hanya fisik tapi juga otaknya.
“Kita ingin menyelamatkan generasi muda dari stunting. Bimtek ini salah satu upayanya,” kata Yasir.
Yasir menjelaskan, stunting ini merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yang tinggi badannya lebih rendah atau kerdil dari standar usianya.
“Kondisi untuk anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor genetik. Padahal genetik itu merupakan salah satu faktor kesehatan selain dengan faktor perilaku, lingkungan, sosial, ekonomi, budaya, politik dan pelayanan kesehatan dengan melakukan perbaikan terhadap pola makan, pola asuh dan perbaikan sanitasi maupun akses air bersih,” papar Yasir.
Untuk itu salah satu komitmen Pemkab Kampar adalah mendukung pengembangan dan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif.
“Target kami berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Indonesia menjadi kurang ke depannya,” tegasnya.
Disebutkan, dalam upaya pencegahan stunting sendiri saat ini beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kampar telah dibentuk sebagai tim pencegahan seperti Dinas Pendidikan, Kepemudaaan dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, RSUD Bangkinang, Bapeda, Dinas PU serta Badan PPKBP3A Kabupaten Kampar.
Sementara itu Khiril Amri MPd Ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini diikuti sebanyak 600 orang. Terdiri dari kader PKK Desa, Pengelola PAUD dan TK, KB, TPA, SPS, Pengawas Himpaudi yang narasumber langsung dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Pusat.
Dimana dalam jumlah 600 tersebut dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok sebanyak 200 peserta. (nm)