Data BMKG Pekanbaru, Jumat (11/10/2019), menyebutkan 504 titik panas itu terdeteksi di level confidence 50 persen. Titik panas menyebar di Bengkuli 1, Jambi 86, Lampung 96, Babel 35, Riau 15, Sumsel 310.
Pada level confidence 70 persen di Riau, dari 15 titik panas terdeteksi 10 lokasi yang diperkirakan terjadi kebakaran. Sebaran titik panas ini ada di Kabupaten Inhil 2 dan Kabupaten Inhu 8. Imbasnya munculnya kebakaran lahan ini membuat Pekanbaru kembali diselimuti asap tipis.
Diperkirakan, sore hari berpotensi hujan intensitas ringan bersifat tidak merata. Lokasinya berada di Kabupaten Rohil, Bengkalis, Pelalawan, Pekanbaru dan Dumai.
“Malam hari juga berpotensi terjadi hujan ringan tidak merata. Hujan intensitas ringan hingga sedang,” ujar Sanya.
“Tim sejak kemarin melakukan pendinginan di lokasi yang terjadi kebakaran. Kawasan semak belukar di lahan gambut terbakar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edwar Sanger.
Akibat kabut asap pekat ini, sekolah di Yayasan As Sofha Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, memulangkan siswanya.
Ketua Yayasan As Shofa Syafwi Khalil saat dikonfirmasi mengatakan, seluruh siswa dipulangkan sejak tadi pagi karena kabut asap.
“Anak-anak jam 6 pagi sudah datang ke sekolah. Karena kabut asap sangat pekat, jam 7 pagi kita pulangkan lagi. Semua anak kita pulangkan, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA,” kata Syafwi, Kamis (10/10/2019).
Dia menjelaskan, seluruh siswa dan guru sudah datang ke sekolah untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.
Namun, kabut asap sangat pekat dengan jarak pandang di sekolah hanya sekitar 300 meter. (Lis)