“Kami belum bisa menerima informasi rinci terkait nama dan umur korban. Namun, ketiganya diyakini adalah warga Indonesia,” kata Komandan Komando Keamanan Timur Sabah, Hazani Ghazali, seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa (24/9/2019).
Peristiwa itu terjadi pada Senin malam waktu setempat di perairan berjarak 7,7 mil laut dari daerah Tambisan, Lahad Datu. Saksi melaporkan para pelaku mengenakan topeng dan membawa senjata api saat beraksi.
Seperti dilansir Malay Mail, Komisioner Kepolisian Sabah, Datuk Omar Mammah, menyatakan ketiga nelayan itu sedang melaut menggunakan kapal pukat ditemani sebuah kapal lain. Mereka lantas didekati dua kapal kecil yang diduga adalah kawanan penculik.
Ketika para nelayan sedang memancing udang sekitar pukul 23.58 waktu setempat, tiba-tiba dua kapal kecil itu merapat dari bagian buritan.
Sementara itu, di kapal pukat lainnya para pelaku hanya mengambil seluruh dokumen dan ponsel milik para nelayan. Mereka kemudian pergi.
Selama 18 tahun terakhir, diperkirakan terjadi sekitar 20 kasus penculikan terhadap warga Indonesia. Pada Juni lalu, sebanyak 10 nelayan Indonesia diculik di Lahad Datu, dan sembilan orang yang berhasil diselamatkan.
Konsul Jenderal Indonesia di Sabah sudah menerbitkan peringatan beberapa waktu lalu supaya para nelayan WNI waspada saat melaut. Sebab di negara bagian itu tercatat ada 300 ribu warga Indonesia.
“Sedang diselidiki aparat Malaysia. Kita tunggu konfirmasi resmi dari mereka,” kata Judha dilansir CNNIndonesia.com. (Lis)