Potret24.com – Persoalan asmara memang membingungkan. Jatuh cinta membuat perasaan campur aduk. Pikiran pun ikut buntu. Pantas kalau banyak orang yang bilang cinta itu buta. Benarkah ungkapan ini?
Sebuah penelitian ilmiah mencoba menganalisis hal ini dan menemukan fakta mengejutkan. Ternyata cinta memang benar-benar buta.
Penelitian yang dilakukan di University College London menemukan bukti bahwa rasa cinta bisa menumpulkan aktivitas saraf yang terkait dengan penilaian sosial kritis terhadap orang lain. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di dalam NeuroImage itu cinta juga menghalangi munculnya emosi negatif, sehingga hanya rasa suka yang ada.
Area hipotalamus otak menghasilkan senyawa euforia yang menurunkan penilaian negatif terhadap orang yang dicintai, sehingga objektivitas dalam melakukan penilaian pun menurun drastis.
Bisa disimpulkan, cinta memang buta, karena mampu mengaburkan penilaian rasional dan objektif terhadap orang yang dicintai.
Lebih jauh, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa cinta romantis maupun cinta ibu menghasilkan efek yang sama terhadap otak.
Tim peneliti memindai memindai otak 20 ribu ibu muda saat melihat foto-foto anak mereka, anak-anak yang mereka kenal, dan teman-teman dewasa. Hasilnya, pola aktivitas otak saat menatap foto anak sendiri sangat mirip dengan otak seseorang yang sedang mengalami cinta romantis. (Lis)
Sumber: Merdeka.com