Potret Nasional

Tujuh Provinsi Alami Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Gagal Panen

4
×

Tujuh Provinsi Alami Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Potret24.com, Jakarta- Sebanayk tujuh dari 34 Provinsi di Indonesia mengalami kekeringan parah. Akibatnya ribuan hektar sawah gagal panen.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat untuk terus siaga pada musim kemarau tahun ini. Plh Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau akan terjadi di Agustus-September 2019.

“BMKG telah mengeluarkan jika kemarau ini pusatnya di Agustus. Saat ini sudah ada wilayah yang kekeringan,” ujar Agus Wibowo di Kantor BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin, 15 Juli 2019.

Agus menjelaskan, sudah tujuh provinsi yang mengalami kekeringan yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Sampai saat ini tujuh provinsi tersebut belum diguyur hujan selama musim kemarau. Agus mengimbau untuk masyarakat di daerah tersebut waspada karena tidak akan ada turun hujan selama 60 hari ke depan.

“Sudah ada tujuh provinsi, ada 79 kabupaten dan kota, 556 kecamatan dari tujuh provinsi yang terkena kekeringan. Masih ada beberapa lokasi 60 hari belum hujan,” kata dia.

Fenomena el-Nino yang membuat kekeringan di sejumlah daerah, mengakibatkan kondisi wilayah tersebut kekeringan. Untuk itu Presiden Joko Widodo telah memanggil BNPB agar mencari langkah mencegah kekeringan parah tersebut.

“Saat ini akan ada rapat kabinet tentang progres penanganan musim kemarau, untuk penanganan jangka pendek dan menengah,” ucap Agus.

Gagal Panen

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada 100 ribu hektar (Ha) lebih lahan sawah dilanda kekeringan. Dari jumlah itu, sekitar 10% mengalami gagal panen (puso).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan luas kekeringan dan gagal panen saat ini jumlahnya tak signifikan sehingga tak akan mempengaruhi produksi beras. Data BPS memang mencatat luas panen sawah hingga posisi akhir Juni 2019 luasnya mencapai 10,8 juta hektar.

Sejumlah wilayah pertanian dan sentra produksi beras di Jawa dan Nusa Tenggara telah mengalami kekeringan hingga gagal panen (puso).

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mencatat, sejak awal musim tanam April hingga 4 Juli 2019 kekeringan telah melanda 102.746 hektar lahan padi di setidaknya tujuh provinsi. (Lis)