Potret24.com, Pekanbaru- Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di hampir seluruh kabupaten dan kota di Riau kini sudah mulai mengkhawatirkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau menilai bencana ini disebabkan banyaknya dosa.
Sekretaris MUI Provinsi Riau, Ustaz Zulhusni Domo mengatakan, ada dua perspektif yang bisa dilihat dari bencana kabut asap tersebut, yakni dari sisi agama dan dari sisi alam.
“Penyebab dari segi agama adalah karena dosa dan maksiat oleh pemimpin dan penduduk negeri ini, maka Allah menurunkan musibah. Orang beriman musibah namanya ujian. Orang Islam yang kurang beriman namanya teguran, orang kafir namanya azab. Jadi musibah ini Allah turunkan karena banyaknya dosa,” kata Zulhusni, dilansir cakaplah.com, Rabu (31/7/2019).
Penyebab lain secara ilmu pengetahuan, sambung Zulhusni, adalah karena kebakaran hutan. Ia mengatakan, MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa tidak dibenarkan membakar hutan secara besar-besaran yang berdampak kepada lingkungan hidup.
“Maka kita harapkan kepada pemilik kebun untuk menghentikan pembakaran hutan secara liar,” sebutnya lagi.
Lebih lanjut, Zulhusni mengimbau agar masyarakat di Riau bermunajat dan berdoa supaya dihindarkan dari musibah kabut asap. Dan menjauhi segala dosa dan maksiat.
“Mari berdoa agar dihindarkan dari musibah. Kepada pemilik lahan jangan bakar hutan lagi, kepada pemerintah diharapkan bisa untuk memadamkan api yang sudah ada,” tukasnya.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jarak pandang untuk Kota Pekanbaru Rabu (31/7/2019) pagi tadi berada pada jarak 3 km.
Selain Kota Pekanbaru, kondisi lebih parah bahkan terjadi di Kabupaten Pelalawan. Dari pantauan BMKG, jarak pandang di wilayah Kabupaten Pelalawan bahkan hanya sekitar 2 km. (Lis)