Potret24.com, Pekanbaru- Titik panas atau hotspot kembali bertambah menjadi delapan titik di Riau, Kamis (18/7/2019). Jumlah ini meningkat dibanding hari sebelumnya.
“Memang ada peningkatan titik panas. Hari ini terpantau 8 titik panas, kemarin hanya 2 titik,” ujar Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki, Kamis (18/7/2019).
Ia mengatakan 8 titik panas tersebut terpantau di 3 wilayah yakni Bengkalis 6 titik, Indragiri Hilir 1 titik dan Pelalawan 1 titik.
“Dari jumlah tersebut, 5 titik diantaranya dipastikan aktivitas kebakaran hutan dan lahan. Karena memiliki level konfidence di atas 70 persen. Kelima titik tersebut berada di Bengkalis 4 titik dan Inhil 1 titik,” sebutnya.
Untuk prakiraan cuaca hari ini, ada potensi hujan pada sore hingga malam hari.
“Sore hingga malam potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian Utara dan Barat seperti Kampar, Rohul, Rohil, Bengkalis, Kota Dumai, sebagian Kota Pekanbaru dan sebagian Kabupaten Siak,” pungkasnya.
Suhu udara Riau hari ini berada di angka 23.0 – 34.0 derajat celclius dengan kelembapan udara 55 – 97 persen. Sementara arah angin berhembus ke Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 10 – 30 kilometer per jam.
Darurat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan setidaknya 1.512 personel gabungan di tiap provinsi yang diperkirakan mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, upaya pencegahan akan selalu dimaksimalkan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Setiap provinsi mendapatkan alokasi sekitar 1512 personel gabungan. Mereka ini nanti melakukan sosialisasi tentang pentingnya upaya pencegahan karena dari data-data yang berhasil dikumpulkan, sebagian besar atau 99% kebakaran hutan dan lahan ini karena manusia,” katanya di Kantor Presiden, Senin (15/7/2019).
Dia menyebutkan personel gabungan tersebut berasal dari sejumlah latar belakang mulai dari TNI, Polri, unsur relawan, akademisi, ulama, dan para tokoh di daerah.
Hingga saat ini, Doni menyebut sudah ada lima provinsi yang dinyatakan berstatus darurat yakni Provinsi Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyatakan ada potensi karhutla di sejumlah wilayah akibat musim kemarau berkepanjangan yang mencapai puncaknya pada Agustus-September tahun ini.
“Jadi masih ada potensi karhutla juga masih cukup luas puncaknya, sekarang aja masih ada potensi. Sekarang sudah ada potensi juga, sudah ada yang terbakar misal Aceh, Riau,” tekannya. (Lis)