“Terkait kejadian tersebut memang ada di daerah Margahayu. Berdasarkan hasil pemantauan CCTV bukan kesalahan tapi musibah,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Bandung, Rabu (31/7/2019).
Ia mengungkapkan, pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Terkait luka yang dialami oleh korban, pihaknya belum bisa memastikan sebab pihak keluarga tidak mengijinkan untuk mengecek.
“Kalau untuk luka belum dipastikan, pas ke TKP dan mendatangi kediaman korban. Korban sudah siap dimakamkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan pihak keluarga menganggap masalah tersebut sebagai musibah dan pihaknya tidak diijinkan untuk mengecek korban.
Gerbang itu memiliki tinggi sekitar tiga meter dan panjang sekitar empat meter. Gerbang itu merupakan gerbang otomatis yang dioperasikan hanya menggunakan tombol. Gerbang tersebut dicat berwarna krem dan dapat difungsikan bila tombol yang letaknya tidak jauh dari gerbang tersebut dipencet.
Tidak diketahui mengapa gerbang itu bisa menutup sendiri. Dari informasi yang didapat, pada saat kejadian Syakira sedang bermain di sekitar gerbang sepulang sekolah.
Syakira diduga terjepit di gerbang otomatis itu. Usai diselamatkan, Syakira langsung dilarikan ke RS Sulaeman Margahayu. Namun nyawanya tidak tertolong. (Lis)