Pekanbaru

1.500 Personel Satgas Disebar ke Wilayah Rawan Karhutla di Riau

4
×

1.500 Personel Satgas Disebar ke Wilayah Rawan Karhutla di Riau

Sebarkan artikel ini
Potret24.com, Pekanbaru- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 1.500 personel gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, hingga tokoh agama dan masyarakat disebar ke sejumlah wilayah di Provinsi Riau yang dianggap rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Munardo di Pekanbaru, Rabu (10/7/2019) mengatakan personel gabungan dan tokoh agama serta masyarakat yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Karhutla itu akan tinggal bersama masyarakat sebagai upaya memberikan pemahaman dan penjelasan pencegahan kebakaran.

“Tahun ini Satgas tidur di rumah penduduk. Berada di tengah masyarakat. Termasuk bagaimana mereka melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan. Semua bersatu dan bergabung selesaikan masalah,” kata Doni usai bertemu dengan Gubernur Riau, aktivis lingkungan, mahasiswa dan forum komunikasi pimpinan daerah lainnya dilansir Antara.

Dia mengatakan bahwa pola penanganan Karhutla pada tahun ini akan lebih mengedepankan kegiatan pencegahan. Pola itu berubah dibanding pola sebelumnya yang cenderung fokus padapenanggulangan.

Menurut Doni, kegiatan pencegahan Karhutla jauh lebih efektif dibandingkan dengan penanggulangan. Hal itu dikuatkan dengan data yang ia miliki bahwa Karhutla yang melanda Riau dan sejumlah provinsi lainnya di Indonesia selama ini, 99 persen akibat perbuatan manusia.

Salah satu contohnya adalah ketika dia menyambangi Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, yang dilanda kebakaran hebat di awal tahun 2019. Di pulau yang berada di bibir Selat Malaka itu, lebih dari 1.000 hektare lahan ludes terbakar. Doni pun berkunjung dan mengumpulkan seluruh kepala desa yang berada di sana. Hasilnya, dia mengatakan mayoritas kepala desa menyebut kebakaran akibat kesengajaan, termasuk untuk membersihkan dan membuka lahan.

Untuk itu, Doni mengatakan Satgas Karhutla yang selama ini fokus pada tindakan penanggulangan harus mulai merubah kebiasaan dengan mengedepankan pencegahan. Selain itu, lanjutnya, Satgas juga harus melibatkan tokoh masyarakat, agama serta budayawan untuk mensukseskan kampanye pencegahan Karhutla di Riau.

“‎Jangan lagi berfikir padamnkan api, beli peralatan yang mahal.Tapi lakukan pendekatan kepada masyarakat, membantu mereka mengembangkan potensi ekonomi lokal, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman dalam mengelola hutan dan lahan,” jelasnya.

Seluruh personel Satgas tersebut nantinya juga akan dibekali pemahaman melakukan pencegahan melalui Apel Siaga Pencegahan Karhutla 2019 yang digelar Rabu petang hari ini.

“Satgas harus mulai melibatkan masyakat, didekati. dalam pendekatan ini tidak ada salahnya dengan filosofi, temuilah rakyatmu, hiduplah bersama mereka,” lanjutnya.

Lebih jauh, Doni juga mengatakan jika seluruh personel dan pihak yang terlibat dalam Satgas akan dibiayai negara dengan alokasi Rp145.000 per orang setiap harinya. Pola yang sama juga diterapkan di lima provinsi yang kini menyandang status Siaga Karhutla seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Riau sendiri. (Lis)