Potret24.com, Pekanbaru- Pemerintah Kota Pekanbaru masih kewalahan mengatasi banjir. Banjir baru bisa teratasi jika melibatkan tiga kabupaten tetangga plus pemerintah Provinsi Riau.
Hal itu diakui Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT. Dikatakan penanganan banjir tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah kota. Penanganan banjir harus tuntas dari hulu hingga hilir.
“Jadi pernasalahannya tidak cuma di hulu saja. Perlu dituntaskan di kawasan hilirnya, tapi itu ada di wilayah Kabupaten Kampar,” jelasnya, Kamis (13/6/2019).
Ia menyebut penanganan banjir ini bakal dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Kampar dalam kordinasi regional Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan. Upaya penanganan banjir juga melibatkan Pemerintah Provinsi Riau.
Ada koordinasi antara Bappeda, Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup masing-masing daerah untuk menangani banjir sesuai tugasnya. Ia menargetkan solusi banjir ini sudah dibahas pada 2019 ini.
“Jadi ini masalah regional, kita berada di hulu. Saat hilir tidak tuntas, banjir bakal tetap terjadi,” paparnya.
Firdaus menyebut tidak cuma terjadi di Kota Pekanbaru. Tapi ada di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebab curah hujan masih tinggi hingga masih berdampak bagi sejumlah daerah yang rawan banjir.
Firdaus pun mengimbau agar masyarakat bisa mewaspadai genagan banjir. “Jadi kita antisipasi bersama, tidak cuma pemerintah saja, tapi masyarakat juga ikut,” jelasnya.
Seperti diketahui, hujan panjang yang mengguyur Pekanbaru beberapa hari ini menyebabkan sejumlah kawasan terendam banjir. Satu kawasan terkena dampak adalah Kecamatan Tampan.
Banjir di kawasan itu adalah dampak dari luapan air dari aliran Sungai Bintungan. Kondisi ini terjadi karena ada penyempitan di aliran sungai yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar. (Lis)