Potret24.com, Jakarta- Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti memasang target satu gelar di ajang Indonesia Terbuka 2019. Pada tahun 2018, Indonesia meraih dua gelar juara dari ajang Indonesia Terbuka lewat kemenangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Susy berharap skuat pelatnas Cipayung bisa mengamankan minimal satu gelar dari turnamen tahun ini.
“Persiapan kami baik dan masih ada sebulan persiapan kondisi baik dan kita berharap mereka bisa tampil maksimal karena ajang ini jadi target. Selain dapat poin tinggi, ini juga jadi kualifikasi ke Olimpiade 2020,” ujarnya.
“Target kami satu gelar dari ganda putra seperti tahun lalu. Semoga juga ada kejutan dari ganda campuran. Sektor putri juga diharapkan bisa membuat prestasi lebih baik lagi,” ungkap Susy Susanti, Kabid Binpres PBSI.
Indonesia memiliki deretan pemain yang masuk daftar unggulan di nomor ganda putra. Kevin/Marcus jadi unggulan pertama, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi unggulan keempat, sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto jadi unggulan keenam.
Ketua Umum PP PBSI Wiranto juga berharap para pebulutangkis Indonesia bisa unjuk gigi di ajang ini.
“Indonesia Terbuka 2019 jadi tantangan atlet Indonesia karena jadi uji coba yang menentukan buat Olimpiade 2020. Melihat pemain-pemain yang nantinya akan diperhitungkan. Harapan kita atlet-atlet kita bisa berprestasi,” ucap Wiranto.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara, Achmad Budiharto menyatakan gelaran Indonesia Terbuka bakal melakukan terobosan baru.
“Kami punya tantangan sebagai penyelenggara kejuaraan terbaik dan favorit di dunia. Konsep sportainment sudah diikuti negara lain dan bahkan sudah diikuti dengan teknologi baru. Kita ditantang, sebab itu Istora akan sedikit berubah dengan tambahan art, jadi sportartainment,” kata Budi pada konferensi pers di Ritz Carlton, Rabu (26/6/2019).
Indonesia Terbuka 2019 tampil sebagai satu dari tiga turnamen dengan level 1000. Event tahunan tersebut juga menjadi kejuaraan bulutangkis dengan hadiah terbesar yang mencapai $1,25 juta atau sekitar Rp17 miliar. (Lis)