Potret24.com, Pekanbaru- Sebanyak 77 persen dari 5400 Calon Jemaah Haji (JCH) yang berangkat pada tahun 2019 ini berada pada kategori resiko tinggi. Mereka adalah berusia 60 tahun dan jemaah yang menderita beberapa penyakit.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir saat pelepasan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI), tenaga kesehatan haji daerah (TKHD) dan panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu (12/6/2019).
Disampaikannya, yang dimaksud dengan jamaah beresiko tinggi adalah jemaah dengan umur diatas 60 tahun dan jemaah yang menderita beberapa penyakit.
“Ini lebih tinggi dari tahun 2018 yang lalu yang hanya 73,4 persen. Jadi semakin naik tahunnya. Risikonya semakin tinggi karena masa tunggu untuk keberangkatan semakin lama, sehingga usianya semakin bertambah,” kata Mimi.
Dilanjutkan Mimi, yang tertinggi adalah Kabupaten Rohil dengan jemaah resiko tinggi 87,9 persen sedangkan yang terendah adalah Dumai, 62,6 persen.
Sementara itu penyakit yang paling banyak diderita adalah hipertensi. “Inilah yang harus dikelola oleh tenaga kesehatan haji supaya tidak terjadi sesuatu oleh jemaah selama di Arab Saudi,” ujar Mimi.
Pada tahun ini JCH Provinsi Riau termasuk tenaga kesehatan haji ada 5464. Dengan adanya SK dari Kemenag nomor 167 tahun 2019 tentang penetapan embarkasi haji antara, maka untuk pelepasan CJH nantinya akan dilaksanakan di Pekanbaru.
Saat ini seluruh CJH telah melaksanakan pemeriksaan tahap kedua sedangkan pemeriksaan tahap terakhir akan dilaksanakan di embarkasi.
“Ini adalah tugas dari tim kesehatan yang akan melaksanakannya di embarkasi haji antara nantinya,” tambah Mimi.
Ia menjelaskan bahwa terdapat 35 TKHI yang direkrut oleh Kementrian Kesehatan dan ditugaskan untuk jemaah haji Riau.
Mereka berasal dari tenaga kesehatan di Provinsi Riau. Kemudian TKHD yang berasal dari usulan kabupaten kota, sebanyak dua orang per kabupaten kota, selanjutnya terdapat dua orang PPIH.
“Kalau selama ini kan pemeriksaan terakhir di Batam, namun dengan adanya embarkasi haji antara di Riau maka pemeriksaan terakhir akan dilakukan disini, jadi nanti dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang ada di Pekanbaru dengan tim kesehatan yang ada di Pekanbaru juga, nanti akan ada SK nya dari gubernur, nah itulah nanti yang akan bertugas di embarkasi dan di debarkasi,” jelas Mimi. (Lis)