Pekanbaru

12 Tewas Saat Tabrakan Beruntun di Tol, Ada Penumpang Berupaya Rebut Setir Kemudi

5
×

12 Tewas Saat Tabrakan Beruntun di Tol, Ada Penumpang Berupaya Rebut Setir Kemudi

Sebarkan artikel ini

Potret24.com- Tabrakan beruntun terjadi di ruas tol kilometer 150 jalur B Tol Cikopo-Palimanan Majalengka, Jawa Barat, Senin (17/6/2019) dini hari. Dari peristiwa tersebut, 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kecelakaan tersebut melibatkan empat kendaraan yang terdiri dari Bus Safari Dharma Raya, Kendaraan Innova, Xpander dan truk.

Menurut Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Atik Suswanti, kecelakaan disebabkan oleh Bus Safari Dharma Raya.

Dilansir Tribunnews, krolonologi kejadian bermula dari Bus Safari Dharma Raya yang melaju dari arah Jakarta menuju ke Cirebon.
Sopir diduga mengantuk hingga bus menyeberang ke jalur lainnya.

Karena menyebrang ke jalur lain, bus tersebut menabrak kendaraan kendaraan (Toyota) Innova, menabrak kendaraan (Mitsubishi) Xpander dan kendaraan truk yang sedang melaju dari jalur lain.

“Selanjutnya bus tersebut menabrak kendaraan (Toyota) Innova, menabrak kendaraan (Mitsubishi) Xpander dan kendaraan truk yang sedang melaju di jalur lain,” ujar AKP Atik Suswanti, dalam keterangan tertulis, Senin (17/6/2019).

Akibat kecelakaan beruntun tersebut, sebanyak 12 orang dipastikan meninggal dunia dan belasan lain menderita luka-luka baik ringan maupun berat. “Luka berat ada dua orang, dan luka ringan 10 orang,” terang Atik.

Sementara itu, ada sedikit cerita lain penyebab kecelakaan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pihak kepolisian telah meminta keterangan sejumlah saksi dan korban kecelakaan beruntun itu.

Winda, saksi mata, mengaku ia melihat seorang penumpang berusaha mengambil ponsel sopir dan mencoba merebut setir yang dikendalikan sopir sehingga terjadi perdebatan. Peristiwa itu menyebabkan kendaraan oleng ke kanan.

Akibatnya bus masuk median, lalu menyeberang ke jalur B, sehingga menabrak mobil Innova. Sementara itu, dari arah belakang bus, truk meluncur dan berusaha menghindari tabrakan, namun terguling masuk ke median jalan.

“Bus melaju ke jalur lambat B menabrak kendaraan Expander dan menindih kendaraan tersebut,” tutur Truno.

Saksi korban lainnya, Amsor (29), warga Desa Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, kepada polisi mengakui memaksa sopir untuk berhenti.

“Amsor memaksa sopir untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi tersebut dan terjadi perdebatan dengan pengemudi sehinggga pengemudi kendaraan bus hilang kendali ke kanan, selanjutnya menyeberang dan terjadi kecelakaan,” kata Truno.

menurut Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Amsor. “Dari pengakuannya itu sopir dan kernek bus ingin membunuhnya,” ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Ia mengatakan, niatan itu diketahui Amsor dari perbincangan telepon sopir dan kernek bus. Karenanya, usai perbincangan telepon itu selesai, Amsor langsung menyerang sopir bus.

Bahkan, Amsor juga berusaha mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta ke Jawa Tengah itu.

“Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta,” ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi. (Lis)