Potret24.com, Pekanbaru- Unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung siang tadi sempat rusuh. Belum diketahui apa pemicunya, massa dari mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di depan Kantor DPRD Riau Selasa, (21/5/2019).
Akibatnya, aparat terpaksa menembakkan air ke arah massa guna mengantisipasi kericuhan yang lebih melebar.
Tidak mau ketinggalan, mahasiswa juga melakukan perlawanan dengan melemparkan batu dan kayu ke arah aparat kepolisian hingga sempat terjadi aduk fisik (pemukulan) kedua belah pihak.
Dari pantauan di lapangan, massa dan aparat tengah melakukan perdamaian agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Riau, sedikitnya menerjunkan 100 orang personel di lokasi tempat berlangsungnya aksi sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Selasa (21/5/2019) siang.
Kepala Satuan Satpol PP Provinsi Riau, H Zainal Z, melalui Kepala Seksi Trantibum Tranmas Satpol PP Provinsi Riau, Eka Dinata, mengatakan pengamanan yang dilakukan tentunya memback up aparat kepolisian.
“Kita tentunya sudah koordinasi dengan Polresta Pekanbaru dalam memback up pengamanan di DPRD Riau. Kita diminta menurunkan personel Satpol PP, jumlahnya sekitar 100 orang,” ungkap Eka.
Menurut Eka, aksi unjuk rasa kali ini dilakukan oleh sejumlah mahasiswa dari aliansi di Provinsi Riau dengan tuntutannya di depan DPRD Riau. Selain itu, Eka juga menginginkan dalam aksi ini tidak menimbulkan konflik kontak langsung dengan aparat.
“Kita juga minta kepada massa unjuk rasa tidak melakukan hal-hal yang sifatnya merugikan orang banyak ataupun mengganggun ketertiban masyarakat umum lainnya,” pinta Eka.
Terkait pengamanan Satpol PP Provinsi Riau sendiri, kata Eka, lebih fokus mengutamakan penjagaan pada aset pemerintah daerah setempat. Selama ini, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa lebih kepada merusak aset-aset pemerintah, seperti pagar dan lainnya.
“Untuk itu kita lebih mengamankan aset-aset pemerintah, khawatirnya aksi ini melakukan hal-hal yang bisa merusak pagar kantor. Kalau polisi lebih pengamanan yang di depan. Kedepan aksi menyampaikan aspirasi did epan publik tidak lagi ada yang menimbulkan anarkis yang sifatnya merusak,” imbuh Eka.
Untuk diinformasikan, saat ini tengah berlangsungnya aksi massa dari sejumlah mahasiswa Provinsi Riau di depan Kantor DPRD Riau. (Lis)