Potret24.com, Pekanbaru- Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau intens melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan. Terhitung sejak akhir Februari hingga saat ini sudah 20 ton garam disemai di langit Riau.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) udara Penanggulangan Karhutla Riau, Marsekal TNI Ronny Irianto Moningka, mengatakan, garam itu disemai ke awan yang potensial untuk hujan buatan. “Sudah sekitar 20 ton garam kita semai,” ujar Ronny, Kamis (21/3/2019).
Penyemaian garam dilakukan dengan menggunakan pesawat Cassa 212 bantuan dari Skadron Udara 4 Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat ini sudah beroperasi sejak 26 Februari. “Operasi masih dilakukan hingga kondisi benar-benar kondusif,” ucap Ronny.
Hingga saat ini, persediaan garam masih sangat cukup untuk operasi TMC di Provinsi Riau. Satgas Karhutla juga siap menambah persediaan garam selamat dibutuhkan. “Untuk persediaan masih cukup banyak,” ungkap Ronny.
Selain TMC, Satgas udara juga melakukan pengeboman air atau water bombing dengan menggunakan dua helikopter milik Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan swasta. Pengeboman air difokuskan d titik-titik api.
“Terutama titik api yang sudah cukup besar dan berpotensi meluas. Jika unit water bombing lebih banyak, maka akan lebih efektif untuk disebar ke titik api yang lain,” jelas Ronny.
Sejak beberapa bulan ini, kebakaran terjadi di sejumlah wilayah di Riau. Tim darat dan udara berjibaku memadamkan api. “Teman-teman di Satuan Darat, Manggala Agni, BPBD setempat sudah kewalahan. Untuk itu kita bantu dari atas (pengeboman air),” pungkas Ronny. (Lis)
