Potret24.com– Kontraktor pelaksana pembangunan Jembatan Sungai Putri Ayu melalui Rio, menyebutkan fisik Jembatan yang retak merupakan tidak bagian utama paket pekerjaan pembangunan Jembatan Sungai Putri Ayu.
Hal itu dikatakannya ketika mendampingi TP4D Kejaksaan Negeri Pekanbaru meninjau bangunan Jembatan Sungai Putri Ayu.
“Sebenarnya yang retak itu tidak bagian utama dari pekerjaan, tetapi hanya bagian tambahan untuk mempercantik,”kata Rio kepada Potret24.com, Kamis (24/01/2019).
Rio pun kemudian menunjukkan batasan pundasi jembatan tersebut.
Kendatipun fisik retak merupakan bagian utama paket pekerjaan proyek Jembatan Sungai Putri Ayu. Namun, Rio menembahkan jawaban singkat.
“Pembangunan Jembatan yang dimenangkan PT Ranah Katialo (RK), dengan harga penawaran senilai Rp 2.764.295.000 habis masa kontraknya pada 26/12/2018, dan saat ini sudahbmasuk dalam masa perawatan,”pungkasnya.
Kepala dinas PUPR kota Pekanbaru, Indra Pomi, hingga berita ini dilansir belum juga dapat dimintai keterangannya.
Diwartakan sebelumnya, pekerjaan pembangunan Jembatan Putri Ayu, kini menampilkan kondisi fisik yang memprihatinkan.
Kendati baru selesai dibangun, namun di jembatan yang terletak di Kecamatan Rumbai Pesisir itu di beberapa bangunanan dijumpai retakan cukup parah.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari beberapa kegiatan proyek fisik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PURR) Kota Pekanbaru. Berdasarkan data yang tertera di web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), kegiatan tersebut dibangun tahun 2018.
Pemenang lelang dari kegiatan tersebut adalah PT Ranah Katialo, dengan harga penawaran senilai Rp 2.764.295.000. Adapun pagu dari kegiatan proyek senilai Rp 3.000.000.000.
Pantauan awak media di lapangan terlihat beberapa retakan pada fisik jembatan bewarna kuning yang baru selesai dibangun..
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi, saat hendak dikonfirmasi belum bersedia ditemui dan menjelaskan motif keretakan tersebut.
Indra Pomi menyatakan bahwa dirinya sedang rapat.
“Kalo ketemu PPK-nya mau? Atau masih bisa menunggu abang besok pagi,” balas Indra Pomi. (Darwin)