POTRET24.COM, RAMBAH HILIR – Seorang laki-laki renta, Cokro (66 tahun) warga Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rohul Provinsi Riau nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada pohon karet. Jasad korban ditemukan tergantung tali tambang di salah satu batang karet di kebun milik Junaidi, Kamis (10/1/2019) siang.
Kapolres Rohul, AKBP M Hasyim Risahondua SIK MSi melalui Paur Humas Polres Rohul, Ipda Nanang Pujiono SH terungkapnya peristiwa ini berawal dari laporan Wagiman yang juga sedang mencari rumput menemukan arit dan gerobak dorong milik Cokro yang terletak di tepi sawah. Melihat keanehan itu, Wagiman mencari keberadaan mbah Cokro sambil memanggil-manggil namanya.
Namun tidak ada jawaban. Wagiman pun lalu pulang dan menceritakan kepada Sukinah (istri Korban – red).
Mendapat laporan Wagiman itu, selanjutnta Sukinah menuju ketempat suaminya dimana biasa mencari rumput. Setelah mencari ke beberapa sudut tidak terlihat sang suami.
“Istri korban akhirnya membawa gerobak dan Arit pulang kerumahnya, sambil menceritakan kejadian yang dialami kepada warga dan kepala desa setempat. Mendapat informasi dari pihak keluarga, Kades dan sejumlah warga berusaha mencari keberadaan Cokro hingga jam 02 00 WIB dini hari namun tidak membuahkan hasil,” kata Ipda Nanang.
Selanjutnya pada Kamis (10/01/19) paginya Kepala Desa Pasir Utama melapor ke Bhabinkamtibmas Bripka Ardino, via hand phone. Mendapat informasi tersebut,Kanit Reskrim Berserta sejumlah persnonil Polsek Rambah Hilir dan puluhan warga langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian keberadaan Cokro di sekitar dimana gerobak dan Arit korban ditemukan.
Tak lama berselang hanya dalam tempo setengah jam kemudian pada pukul 13 00 WIB, aparat dan warga menemukan Cokro dalam posisi terduduk di tanah dan leher terlilit tali yang terikat di pohon.
Tanpa membuang waktu polisi yang disaksikan wargapun membuka tali yang terlilit di leher korban dan membwa mayat tersebut ke rumahnya.
Berdasarkan keterangan istri almarhum, awalnya Sukinah merasa heran karena suaminya tak kunjung pulang dari pagi sampai tengah hari. Padahal suaminya berpamitan hanya mencari rumput untuk pakan ternak.
Dikatakan, Sukinah suaminya meninggalkan rumah pada hari Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.00 WIB. Pamitnya mau mengarit rumput untuk makanan ternak dengan membawa arit dan gerobak dorong yang tak berapa jauh dari tempat tinggalnya.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Rambah Hilir Iptu Budi Ikhsani SH dan tim Medis dari Puskesmas setempat dr Rudi Hartono, dapat dipastikan Cokro meninggal karena bunuh diri bukan karena tindakan penganiayaan.
“Dari hasil pemeriksaan tim Medis yang datang ke lokasi, pada tubuh yang bersangkutan tidak ditemukan tanda penganiayaan. Hasil visum dr Rudi Hartono menerangkan bahwa korban murni bunuh diri yang ditandai dengan keluarnya cairan pelumas dari kemaluan dan lidah menjulur serta adanya lilitan tali di leher korban. Bahkan di sekitar TKP tidak ditemukan tanda mencurigakan yang mengarah pada tindak pidana,” katanya.
Informasi yang berhasil dirangkum media ini dari tetangga korban bahwa sebelum berangkat mencari rumput, awalnya sempat ada sedikit keributan antara korban dan keluarganya di dalam rumah. Bahkan sebelum berangkat pun korban sempat melontarkan kata bahwa dirinya tidak betah lagi tinggal di rumah.
Kepada pihak kepolisian keluarga korban meminta agar jenazah korban tidak diotopsi. Atas permintaan tersebut unit Reskrim Polsek Rambah Hilir membuat surat pernyataan keluarga penolakan otopsi yang ditandatangani istri korban dan disaksikan Kepala Desa Pasir Utama.
(Ahmad)