Potret Hukrim

Pabrik Ekstasi Rumahan Digerebek BNN Dikendalikan Napi Lapas Tanjung Gusta

13
×

Pabrik Ekstasi Rumahan Digerebek BNN Dikendalikan Napi Lapas Tanjung Gusta

Sebarkan artikel ini

POTRET24.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap keberadaan rumah yang digunakan sebagai pabrik pembuatan narkoba jenis ekstasi di Medan, Sumatera Utara. Pengendali industri haram itu merupakan seorang narapidana di Lapas Tanjung Gusta, Medan.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menyampaikan, penggerebekan dilakukan pada Kamis 24 Januari 2019 sekitar pukul 19.10 WIB.

“BNN menerima informasi dari masyarakat bahwa salah satu tersangka yang dicari BNN terkait clandestine narkoba di Marelan, atas nama Robert yang berhasil melarikan diri pada saat penggerebekan tahun 2017, kembali membuat ekstasi bersama beberapa anggota sindikatnya,” tutur Arman dalam keterangannya, Jumat (25/1/2019).

BNN kemudian melakukan pengejaran hingga ke Jalan Pukat VII, Medan Tembung, Bantan Timur, Medan. Saat operasi pengungkapan, penyidik melihat dua orang yang sedang melakukan transaksi di depan lokasi penggerebekan.

“Seketika itu juga anggota BNN melakukan penangkapan dan menemukan 300 butir ekstasi berwarna coklat muda di dalam plastik klip, dibungkus kertas koran,” jelas dia.

Dua pelaku atas nama Gunawan dan Irsan kemudian diinterogasi untuk pengembangan kasus tersebut. Dari dalam rumah ditemukan alat cetak ekstasi, sejumlah jenis prekursor dan bahan kimia padat hingga cair.

Robert pun dibekuk di lokasi berbeda usai penggerebekan tersebut. Dari keterangan pelaku, Gunawan berperan sebagai peracik dan pencetak ekstasi, Irsan sebagai pemesan dan kurir, sementara Robert merupakan perantara.

Adapun pengendali pembuatan ekstasi itu atas nama Acun yang merupakan narapidana. Industri ekstasi rumahan itu sudah satu tahun beroperasi secara berpindah-pindah dan mencetak hanya sesuai pesanan. Bahan-bahannya sendiri disembunyikan bersama dengan bumbu dapur.

“Menurut keterangan Gunawan dan Robert, mereka mendapat bahan dari Acun, Narapidana di Lapas Tanjung Gusta, Medan dan sebagian prekursor didapatkan dari Cina melalui jasa pengiriman logistik internasional,” kata Arman. (Lis)