Potret Bisnis

Harga Tiket Pesawat Melejit, Penjualan Jasa Tour and Travel di Pekanbaru Turun 50 Persen

7
×

Harga Tiket Pesawat Melejit, Penjualan Jasa Tour and Travel di Pekanbaru Turun 50 Persen

Sebarkan artikel ini

POTRET24.COM, PEKANBARUHarga tiket pesawat yang naik cukup tinggi mempengaruhi penjualan tiket maksimal. Transaksi penjualan tiket di jasa tour and travel di Pekanbaru mengalami penurunan 50 persen.

Terkait kenaikan harga tiket pesawat belum lama ini, memang memunculkan protes dan keluhan dari berbagai pihak.

Pasalnya, kenaikan harga tiket khususnya untuk penerbangan domestik, mengalami kenaikan cukup tinggi. Bahkan harganya lebih mahal dari penerbangan internasional.

Selain masyarakat sebagai konsumen, penyedia jasa layanan penjualan tiket juga mengeluhkan adanya kenaikan ini.
Mereka mengalami penurunan penjualan untuk tiket penerbangan domestik tersebut.

Keluhan datang salah satunya dari agen travel Dwidayatour. Penerapan harga baru tiket penerbangan dari berbagai maskapai ini berdampak cukup signifikan terhadap transaksi penjualan tiket mereka.

Bahkan penjualan tiket penerbangan domestik turun hingga hampir 50 persen. Misalnya, dari penjualan yang biasanya bisa 50 transaksi perhari, sejak kebijakan baru tentang kenaikan harga tiket ini, penjualan hanya 25 transaksi.

“Sangat berpengaruh sekali memang, terutama domestik. Internasional cenderung masih stabil. Kebanyakan tamu juga mengeluhkan mahalnya harga tiket ini. Jadi otomatis mereka jadi nggak mau beli,” kata Supervisor Dwidayatour Pekanbaru, Ridho Ernaldo dilansir Tribunpekambaru.com, Sabtu (12/1/2019) sore.

“Mereka banyak yang istilahnya mengundurkan diri, niat awal mau beli, mereka akhirnya bilang pikir-pikir dulu,” sambungnya.

Ridho menururkan, kenaikan harga tiket ini pada dasarnya memang menjadi kebijakan pihak maskapai sendiri.

Untuk mensiasati hal ini, pihaknya membuat promo khusus harga tiket pesawat pada momen tertentu.

“Misalnya seperti bulan 3 mendatang, ada Garuda travel fair. Kita sarankan tamunya untuk beli tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan,” ungkap dia.

Karena jika waktu yang dekat hari keberangkatan, maka konsumen pun tak ada pilihan lain. Tetap membeli tiket dengan harga yang tinggi. “Karena semua harga hampir sama, harganya rata-rata sudah Rp 1 juta ke atas,” ucapnya.

Dipaparkan Ridho, jika untuk kepentingan liburan, masyarakat katanya lebih senang bepergian ke luar negeri, seperti Singapura atau Malaysia.

Hal ini karena harga tiket yang jauh lebih murah, jika dibanding dengan harga tiket penerbangan domestik atau dalam negeri.

“Mungkin yang agak susah dan tidak ada pilihan, bagi masyarakat yang memang ada agenda rutin pulang pergi ke luar kota. Kalau tidak terpaksa, masyarakat pasti tidak akan beli,” sebut dia.

Ridho menerangkan, sejauh ini dari Pekanbaru, destinasi penerbangan terbanyak masih didominasi ke Jakarta. Disusul dengan kota lain seperti Yogyakarta, Batam, dan Medan.

Ridho berharap, untuk harga tiket pesawat penerbangan domestik ini bisa kembali normal, agar tak memberatkan masyarakat, dan memberikan dampak yang buruk bagi pengusaha jasa travel.

“Peran pemerintah sangat kita harapkan di sini. Belum lagi kemarin ada juga peraturan penghapusan bagasi 20 kg salah satu maskapai. Ini kan sangat memberatkan. Karena beli bagasi sama saja harganya dengan beli tiket pesawat,” tandasnya.

Keluhan terkait kenaikan harga tiket pesawat penerbangan domestik ini juga datang dari agen Era Tour and Travel Pekanbaru.

Sang pengelola, Era Suryana saat dikonfirmasi mengatakan, banyak dari konsumen yang mengeluh. Kalau terpaksa, mereka baru membeli.

“Kalau saya pribadi karena memang tidak terlalu tinggi penjualan. Efeknya mungkin lebih terasa ke agen yang lebih besar. Kalau saya masih ada aja yang pesan,” ulasnya.

Karena katanya, harga jual tiket pesawat penerbangan domestik saat ini naik cukup signifikan. Misalnya saja maskapai Garuda Indonesia.

Disebutkan Era, sebelumnya dari Pekanbaru tujuan Jakarta, harga tiket masih ada yang berkisar Rp 900 ribu.
Namun pasca diberlakukannya kebijakan baru, harganya melonjak menjadi sekitar Rp 1,8 juta.

Dia pun berharap, nantinya harga tiket pesawat penerbangan domestik ini bisa kembali normal, dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat pada umumnya. (Lis)