Potret Politik

Soal Pemotongan Nisan Salib, Efendi Simbolon: Nggak Usah Dikerek-kerek ke Isu SARA

6
×

Soal Pemotongan Nisan Salib, Efendi Simbolon: Nggak Usah Dikerek-kerek ke Isu SARA

Sebarkan artikel ini

Potret24.com Politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, meminta para pihak untuk tidak memperbesar soal insiden pemotongan nisan salib di Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, beberapa waktu lalu, tidak diperbesar.

Sebab, kata Efendi, hal itu bisa berpotensi mengarah kepada sentimen Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

“Nggak usah dikerek-kerek ke isu SARA,” ujarnya, dikutip dari RMOL, Sabtu (22/12/2018).

“Saya kira nggak usah dibesar-besarkan lah tapi pemerintah setempat harus menertibkan soal itu. Mereka sudah lebih paham lah,” imbuhnya.

Menurut dia, pemotongan nisan Salib dinilainya terjadi karena persoalan komunikasi antara pihak keluarga almarhum dengan warga. Ditambah lagi bahwa Kota Yogya itu merupakan Kota Toleran.

“Iya begitulah kira-kira, karena di Yogja kan sudah sangat terbukti kota yang sangat toleran,” cetusnya.

Oleh karena itu, Efendi kepada para pihak untuk tidak memperbesar soal insiden tersebut.

“Ya, itu oknum lah yah. Saya kira nggak usah dibesar-besarkan lah itu,” harapnya.

Diwartakan sebelumnya, melansir merdeka.com, diketahuinya pemotongan nisab Salib itu pertama kalinya dari jejaring media sosial Facebook.

Postingan itu tersebar di medsos lewat akun Iwan Kamah.

Dalam postingannya, Iwan Kamah menuliskan cerita pemotongan nisan Albertus Slamet Sugihardi yang tadinya berbentuk salib menjadi berbentuk T.

Ketua RW 13, Kelurahan Purbayan, Slamet Riyadi tidak menampiknya.

Slamet mengatakan, dilakukannya pemotongan nisan Salib itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara warga, pengelola makam dan pihak keluarga.

“Awalnya saat jenazah Pak Slamet mau dimakamkan sudah ada obrolan dan kesepakatan secara lisan dengan pihak keluarga. Pertama, jenazah Pak Slamet boleh dimakamkan di sana (Makam Jambon) meskipun Pak Slamet non muslim. Tetapi ada dua syarat. Pertama tidak boleh ada simbol agama dan kedua makamnya di bagian pinggir kompleks makam,” ujar Slamet.