POTRET24.COM – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kerap kali melakukan teror dan penyerangan di bumi cenderawasih. Akibatnya sering terjadi baku tembak antara pasukan gabungan TNI dan Polri dengan kelompok bersenjata tersebut. Banyak terjadi korban jiwa.
Berikut ini deretan teror yang dilakukan kelompok bersenjata atau KKB di Papua:
1. Anggota TNI Tewas Ditembak OPM
Seorang anggota TNI, Mayor Inf Jhon de Fretes ditemukan tewas di Kampung Namuni, Mamberamo Raya, Papua. Perwira penghubung ini tewas setelah diserang kelompok bersenjata separatis pada Senin, 30 November 2015 lalu. Kapuspen TNI Mayjen Tatang Sulaiman waktu itu membenarkan peristiwa tersebut.
Dia menceritakan, peristiwa bermula saat Mayor Inf Jhon de Fretes dan dua rekannya melakukan pemantauan ke wilayah Mamberamo terkait pengamanan jelang pelaksanaan Pilkada. Pemantauan ini rencananya dilakukan bersama Kapolres setempat. Mayor Inf Jhon de Fretes ditembak di bagian perut dan langsung meninggal.
2. Komandan OPM Tewas
Tim ambush Kodam XVII/Cenderawasih pimpinan Lettu Inf Firman, terlibat kontak tembak dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka. Pasukan dari Yonif 751 ini akhirnya menembak mati salah satu komandan OPM Timika Wonda. Aksi baku tembak terjadi di Tingginambut Puncak Jaya, Sabtu, 5 Juni 2014 sekitar pukul 05.33 WITA.
“Dalam kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu komandan gerakan pengacau keamanan bernama Timika Wonda,” kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya waktu itu.
3. Penyanderaan di Tembagapura
Anggota Kopassus berhasil berhasil menyerang kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan berhasil mengakhir penyanderaan Camp Kimbely, Tembagapura, Papua pada November, 2017 lalu. Penyerangan terdiri dari 13 Anggota Kopassus dan 30 pasukan elite Batalyon 751 Raider ditugaskan untuk merebut Camp Kimbely. Sementara 2 tim Peleton Intai Tempur Kostrad atau Tontaipur kebagian jatah menghabisi kelompok separatis di Dusun Binti.
Kapendam Cendrawasih Kolonel Muhammad Aidi menyebut dari pengamatan pasukan dan informasi intelijen ada 35 orang lawan yang menggunakan senjata api. Sementara 150 anggota kelompok bersenjata lain menggunakan senjata tradisional seperti panah, tombak dan belati.
Sementara itu menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menilai motif para pelaku diduga karena faktor ekonomi. Setyo menyebut, anggota kelompok tersebut yang bersenjata lengkap hanya berjumlah 20 sampai 25. Namun Polri yang bekerja sama dengan TNI akan tetap menurunkan Satgas Terpadu yang jumlah personelnya bisa ratusan orang.
4. Dua Anggota KKB Tewas
Kontak senjata terjadi antara tim gabungan TNI dan Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Popome, Papua, kembali terjadi Sabtu, 3 November 2018 lalu. Dalam peristiwa itu, dua anggota KKB yang merupakan anak buah Puron Wenda, tewas. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan kontak tembak itu terjadi saat tim gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kapolres Lanny Jaya, AKBP Tony Ananda, sedang mengevakuasi jenazah Yanmar (42) tukang ojek yang tewas ditembak di Popome.
Dia pastikan, kontak tembak yang berlangsung sekitar tujuh jam itu tidak ada petugas yang menjadi korban. Hanya saja, dua kendaraan yang digunakan mengalami kerusakan akibat ditembak KKB. Selain itu, tim gabungan juga berhasil merebut dua senjata api yang sempat dirampas KKB. kedua senpi yang berhasil direbut adalah senapan serbu/SS 1 dan satu pucuk senpi jenis jungle/US Carabine beserta 341 butir peluru berbagai jenis. Sedangkan anggota KKB yang tewas yaitu Gomes dan Kulomabuk.
5. Pekerja Proyek Ditembak KKB
Sebanyak 31 pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sementara itu data yang dihimpun mengungkapkan, adanya laporan tentang pembunuhan terhadap pekerja dilakukan Minggu 2 Desember 2018. Informasi awal menyebut, mereka dibantai lantaran memfoto kegiatan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) KKB yang diselenggarakan tidak jauh dari lokasi proyek.
“Ya itu baru sebatas informasi yang kita dapat dari masyarakat,” tutur Wakapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/12).
Upacara peringatan HUT KKB diketahui digelar pada Sabtu 1 Desember 2018. Kegiatan itu dilakukan di Distrik Mbua. Sementara, Distrik Yigi merupakan distrik yang berbatasan langsung dengan Distrik Mbua dan menjadi akses jalan yang biasa dilalui oleh KKB.
(Lis)