POTRET24.COM, PEKANBARU -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau cari solusi terkait tiga orang dokter yang menggugat BLUD RSUD Arifin Achmad ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru. Pejabat Pemprov Riau menemui Kejaksaan Tinggi untuk membicarakan solusinya.
“Kita bukan membela yang salah namun mencari jalan keluar yang terbaik,” ujar Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Rabu (28/11/2018).
Wan Thamrin Hasyim juga mengaku sudah langsung komunikasi dengan dokter yang sebelumnya sempat mogok bekerja karena tidak terima teman mereka ditahan jaksa.
“Saya sudah komunikasi langsung dan saya telpon mereka. Kita jalan komunikasi terus. Pak Sekda juga sudah bertemu dengan pihak Kejaksaan, dan intinya bukan membela yang salah,” ujar Wan Thamrin Hasyim.
Sementara, saat ditanya apakah Pemprov Riau akan memberi sanksi pada dokter yang sempat melakukan mogok pekerjaan tersebut, Wan Thamrin Hasyim mengakui tidak karena mereka sudah bekerja memberikan pelayanan kembali.
“Mereka kan sudah langsung bekerja lagi berikan pelayanan, memang sempat heboh juga adanya mogok dokter di Riau,” ungkapnya.
Direktur Utama (Dirut) BLUD RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Husnedi mengatakan tidak ada lagi gangguan pelayanan pada Rabu akibat aksi solidaritas dokter, menurutnya apa yang dilakukan para dokter itu sebagai aksi solidaritas saja.
“Kita berharap dari rumah sakit tentunya butuh tenaga dokter yang ditahan itu, karena SDM mereka dibutuhkan, dan tetap mengedepankan praduga tak bersalah,” tutur Nuzelly Husnedi.
Nuzelly juga menyampaikan pihaknya tidak akan mengeluarkan sanksi ataupun teguran kepada dokter yang melakukan aksi solidaritas sehari sebelumnya tersebut, karena pelayanan sudah berjalan kembali.
Namun ke depannya, lanjut Nuzelly, pihaknya akan lebih berhati-hati untuk pengadaan alat kesehatan di BLUD RSUD Arifin Achmad agar tidak terjadi lagi masalah yang sama.
“Ke depan tentunya harus lebih teliti lagi dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku agar tidak muncul masalah di kemudian hari,” tegasnya. (Lis)