Potret Hukrim

Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Samosir, Diduga Dihabisi Sang Ayah

5
×

Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Samosir, Diduga Dihabisi Sang Ayah

Sebarkan artikel ini

POTRET24.COM – Peristiwa tragis terjadi di Dusun Janji Mauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Rabu (24/10/2018) siang. Warga mendadak geger dan katakutan gara-gara ada empat orang sekeluarga tewas mengenaskan di rumah.

Kapolda Sumut Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Agus Andrianto membenarkan, ada empat orang sekeluarga di Samosir, yang ditemukan warga tewas bersimbah darah. Di tubuh korban ada luka sayatan benda tajam.

Para korban adalah James Samosir (32), Rosalina atau Lina boru Gultom (29) dan dua anak mereka, Rauli Agnes boru Samosir (4) dan Fransiskus Isodorus Samosir (2).

Agus mengatakan, berdasar hasil olah empat kejadian perkara (TKP) Polres Samosir, diduga para korban tewas dibunuh James. Kemudian, lanjut Kapolda, James bunuh diri.

“Dari hasil olah TKP sementara kelihatannya pelaku adalah si bapak. Ada obat hama di lokasi, dan luka di pergelangan tangannya,” kata Agus, Rabu (24/10/2018) seperti dilansir dari tribunpekanbaru.com.

Hal serupa juga diungkapkan Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat. Ia mengatakan, hasil olah TKP sementara, James diduga bunuh diri, setelah membunuh anak dan istrinya.

“Dugaan sementara begitu, tapi kita tunggu hasil autopsi, ya, ” ujarnya melalui sambungan telepon seluler, kemarin.

Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Jonser Banjarnahor mengatakan, polisi mengetahui peristiwa tersebut sekitar pukul 15.00 WIB.

Kapolres Samosir bersama KBO Reskrim, dan personel Polsek Onanrunggu melakukan cek tempat perkara kejadian (TKP), setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Satu keluarga meninggal tak wajar tersebut pertama kali diketahui tetangga korban, bernama Jonson Sinaga pada 10.00 WIB.

Jonson curiga melihat rumah korban dalam keadaan tertutup, dan kerbau mereka belum dikeluarkan dari kandang.

Jonson kemudian memberitahu perasaan janggalnya kepada para tetangga sekitar rumahnya. Seketika, mereka telah berkumpul di halaman rumah korban. Lalu, satu dari mereka menelepon Kepala Desa, Robert Sinaga.

Namun, Robert sedang rapat. Warga bernama Darwis Simanjutak memberanikan diri melihat lewat jendela depan.

Namun, jendela tersebut terkunci. Ia kemudian beranjak ke jendela dapur sebelah kiri, dan ternyata bisa dibuka. “Setelah jendela terbuka, saksi melihat James dalam keadaan tergeletak tanpa busana. Darwis pun memberitahukan apa yang dia lihat kepada masyarakat yang telah berkumpul,” kata Jonser.

Selanjutnya Kades Tambun Sukkean dan warga lainnya Masbun Sinaga datang dan langsung menuju dapur rumah korban. Mereka masuk dari jendela yang sudah dibuka Darwis.

Masbun pun membuka pintu dapur dan kemudian Kades Tambun Sukkean masuk dan melihat korban sudah tergeletak. Tidak lama, orangtua Lita, Rolli boru Samosir, yang tinggal sekitar 200 meter dari rumah korban, datang.

Rolli dan Kades Tambun Sukkean masuk ke rumah lewat pintu dapur. Kemudian mereka naik ke rumah panggung tersebut.

Mereka melihat di dalam kamar nomor dua dari depan korban Lina, Rauli, Fransiskus tewas bersimbah darah. Tubuh korban penuh bekas benda tajam.

Rolli sempat terduduk dan menangis di dekat korban. Kemudian Masbun membawa ibu korban keluar dari rumah.

Di lengan kiri James terdapat luka sayatan yang menganga. Di dahinya ada dua bekas luka. Sedangkan di bagian kiri kepala Lina ada luka sobek, dan mulutnya mengeluarkan buih.

Di wajahnya ada cairan berwarna Hijau. Dan, kobran dalam keadaan hamil. Rauli mengalami lebam di mata kiri. Lidahnya keluar dan tergigit. Mulut dan hidungnya mengeluarkan cairan bening.

Adiknya Fransiskus mengalami luka pada kening kiri dan keluar cairan bening dari hidung.

Benda yang ditemukan di TKP adalah kayu berbentuk bulat yang panjangnya sekitar satu meter dengan diameter 20 cm, yang berlumuran darah.

Kayu itu berada di atas tubuh Fransiskus. Lalu ada cairan pestisida di samping kayu itu.

Kemudian parang bergagang kayu yang berlumuran darah dalam keadaan tersarung tergantung di dapur dekat korban, James.

Setumpuk kotoran manusia, dan ceceran darah memenuhi ruang tengah. Percikan darah juga terdapat di dinding rumah, di atas kepala Lina di dalam kamar. Pakaian di kamar berupa baju dan celana hitam berlumuran darah, dan pada celananya ada cairan hijau. (Lis)