POTRET24.COM, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melaui Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menyangkal puluhan siswa SMP 18 sayat tangan terkait karena terpapar narkoba. Peristiwa itu karena ikut-ikutan tren dan pengaruh aksi YouTube.
“Hasil tes urine para siswa di BBN Kota Pekanbaru mereka tidak terbukti mengkomsumsi narkoba. Soal minuman kemasan, hasil uji Lab di Balai POM juga tidak mengandung zat membahayakan. Itu bukan saya yang ngomong, tapi hasil tes urine dari BNN Kota Pekanbaru dan soal minuman tidak berbahaya itu hasil Lab Balai POM Pekanbaru,” kata Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal seperti dilansir dari detikcom, Kamis (4/10/2018).
Terkait statment Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang menduga ada unsur narkoba, menurut Jamal, mempersilakan pihak kementerian untuk mengecek langsung ke sekolah tersebut.
“Ya silahkan saja kalau Menteri Pendidikan pendapatnya seperti itu. Kami sudah cek ke sekolah, dan hasil BNN Kota Pekanbaru, hasilnya negatif. Kalau tak percaya, ya kami persilakanlah cek sendiri ke sekolah itu, tanyakan langsung ke siswanya,” kata Jamal.
Mendikbud juga tidak yakin bila siswa SMP itu sayat tangan pengaruh dari nonton YouTube.
“Ya silahkan saja cek sendiri. Tanyakan langsung ke siswa itu, untuk apa kita tutupi persoalan ini,” kata Jamal.
Menurut Jamal, dari keterangan sejumlah siswa yang lakukan sayat tangan, hal itu pengaruh dari YouTube.
“Kita sudah tanya para siswa itu, mereka mengaku terpengaruh nonton YouTube. Jadi semacam tren seperti itu. Ikut-ikutan. Mereka sayat tangannya ya lumayan panjanglah goresannya. Itu tren mereka saja. Hanya di sekolah itu aja yang ada, lainnya tak ada,” kata Jamal.
Dugaan awal, aksi puluhan siswa itu setelah mereka minum minuman kemasan. Sedangkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru yang sudah turun tangan menyebut pemicunya karena menonton video youtube.
“Tidak benar kalau ada yang menyebutkan minuman kemasan Torpedo mengandung narkoba atau zat yang membahayakan lainnya,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Pekanbaru AKBP Sukito kepada detikcom, Senin (1/102018) lalu.
Pihak BNN Pekanbaru melakukan tes urine terhadap siswa tersebut. Hasil uji lab, tidak satu pun anak-anak yang terbukti mengkonsumsi narkoba. Dalam pengakuannya, para siswa ini mengkonsumsi salah satu minuman kemasan.
“Dalam pemeriksaan di BNN, mereka mengaku melakukan sayat tangan itu karena menonton aksi yang sama di YouTube. Tontonan di YouTube yang melakukan sayat tangan mereka tiru,” ungkap Sukito. (Lis)