POTRET24.COM, KAMPAR KIRI – Festival Equator III yang diselenggarakan di halaman Tugu Equator, Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau sejak Kamis (25/10/2018) diisi dengan beragam rangkaian acara yang diagendakan untuk menyambut kunjungan wisatawan, Jumat(26/10/2018). Ivent yang memperkenalkan tujuh keajaiban dan pasar digital ini berlangsung hingga Minggu (28/10/2018) lusa.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari
Kementerian Pariwisata Bidang Pemasaran I Regional I, Fitri Rosyanti beserta Generasi Pesona Indonesia(GenPI) Indonesia, Riau dan Kampar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal, Anggota DPRD Kampar Habiburrahman , Repol serta Kepala Dinas Pariwisata Kampar diwakili Nur Azman selaku Kabid Pemasaran, Penggerak Kampar Naik Kelas Yuyun Hidayat.
Fitri Rosyanti berpesan kepada penggiat seni serta pemuda Generasi Pesona Indonesia, beserta stakeholder lainnya harus bekerjasama dalam memajukan pariwisata di Provinsi Riau.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal mengapresiasi kegiatan ini. Karena menampilkan keoriginalitasan dari suatu budaya masyarakat lokal yang memiliki nilai jual di bidang pariwisata serta didukung oleh lokasi dan panorama yang indah.
“Nilai budaya yang orisinal menjadi nilai jual tersendiri berbalut budaya masyarakat. Dalam festival Equator III ini mengenalkan kepada masyarakat 7 destinasi wisata yang ada disekitarnya. Semoga dapat kita tingkatkan, pariwisata Riau berbasis budaya,” kata Fahmi.
Diakui Fahmi, Riau tidak memiliki pantai berpasir putih. Untuk itu Pemprov Riau akan terus mengembangkan potensi wisata budaya yang ada bersama kearifan lokal yang akan mendorong pariwisata di Riau.
“Untuk tahun ini saja Rp4,7 triliun perputaran uang dari sektor pariwisata, semoga kedepannya dapat kita tingkatkan,” ungkap Fahmi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Bengkel Seni Serantau Kampar Kiri, Dodi mengungkapkan dalam Festival Equator III ini juga melibatkan sejumlah pegiat seni dan pariwisata lainnya. Diantaranya Komunitas Papala Padang Sawah, Komunitas Motor KKMC, GenPI, maupun masyarakat dan unsur masyarakat desa.
Pesan utama festival Equator III adalah menyampaikan 7 destinasi yang ada disekitarnya yang dikemas dalam 7 Wonder Of Equator. Tujuh keajaiban itu adalah Tugu Khatulistiwa, Lokomotif, Airterjun Koboko setinggi 15 Meter, Komplek Balai Adat, Makam Dt Kumbuok dengan panjang makam 6 M yang konon itu hanya panjang badannya saja belum ukuran seluruh tubuh yang memiliki akses dengan jonjang 40, Takau Godang ukuran diameter 1,5 x 1,5 Meter, Alam Bendungan.
Festival Equator III merupakan ivent tahunan. Kegiatan ini diisi dengan menampilkan masak kalamai sebanyak 18 kanca, masak pekasam sebanyak 5 dapur, fashion show 90 orang, lomba mewarnai 89 orang yang diikuti oleh 3 kecamatan, menampilkan Film pendek dari 5 komunitas, serta menghadirkan pengisi acara 7 orang, Panggung seni dari 6 komunitas, serta mengundang Bintang tamu Tim Kesenian Randai dari Desa Pangkalan Serai perbatasan Kampar dan Sumbar yang telah ada dari tahun 1972.
Selain itu juga menyelenggarakan Pasar Equator dengan konsep pasar digita. Dimana mata uang rupiah harus ditukarkan dengan uang yang hanya berlaku di pasar Equator mulai dari nominal 5000 sampai 50.000.
“Pengunjung akan melihat berbagai stand yang berjumlah lebih dari 20 stand. Stand diisi dunia usaha, lembaga keuangan, pelayanan kesehatan. Serta industri masyarakat, pertanian, perkebunan dan sebagainya,” sebut Dodi. (ful)