POTRET24.COM – Dua belas kepala daerah se-Riau plus Gubernur Riau terpilih menyatakan dukungan kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Atas fenomena ini, Gerindra menyebut terjadi ‘Puber Politik’.
“Buat orang Riau, daulat rakyat lebih besar dari pada daulat tuanku. Pemimpin bekerja untuk rakyat, bukan mesin kekuasaan. Saya khawatir kepercayaan rakyat menjadi semakin kecil kepada pemerintah. Ini yang lebih kita takutkan,” kata Jurkam Nasional Koalisi Adil-Makmur putra Riau, Miftah N Sabri, Kamis (11/10/2018).
Miftah mengatakan langkah 12 kepala daerah bertentangan dengan nilai yang diyakini masyarakat Melayu Riau. Kader Partai Gerindra ini percaya warga Riau tidak mudah terpengaruh. Namun, dukungan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Warga Riau tidak mudah dimobilisir. Kami sudah tahu pilihan yang tepat untuk Indonesia. Namun, semuanya harus sesuai dengan aturan yang berlaku, kan jelas sudah terdaftar di timses atau kader partai pengusung. Jangan ikut mencederai demokrasi Riau yang sama-sama kita perjuangkan,” tambahnya.
Miftah juga yakin dukungan masyarakat Riau kepada Prabowo-Sandi semakin solid karena kehadiran Sandi sebagai calon wakil presiden yang merupakan putera kelahiran Riau tersebut. Dia juga mengatakan kepala daerah tersebut sedang mencari atensi kepada petahana yang kalah atas Prabowo di Riau pada pemilu yang lalu.
“Ini (mungkin) lagi puber politik saja. Butuh perhatian, butuh kasih sayang, dan emosinya sedang tidak stabil. Nanti, juga akan sadar sendiri, bahwa mereka dipilih masyarakat Riau bukan untuk milih Pak Jokowi, tetapi mengurusi Dana Bagi Hasil Migas yang belum clear sampai sekarang, jalan-jalan banyak, yang rusak, dan petani rakyat sawit masih belum replanting,” kata Ketua Rumah Djuang Prabowo-Sandi Riau tersebut.
“Hari belum pagi, ayam sudah berkokok, kira kira begitu. Ada something big yang membuat ayam berkokok mendahului matahari terbit,” pungkas Miftah. (Lis)