Potret Peristiwa

Dua Korban Gempa Palu Melahirkan di Atas Kapal

4
×

Dua Korban Gempa Palu Melahirkan di Atas Kapal

Sebarkan artikel ini

POTRET24.COM – Dua orang perempuan korban gempa palu terpaksa melahirkan dalam kapal Perang Indonesia (KRI) Makassar-590 TNI Angkatan Laut, Rabu (3/10/2018) malam. Keduanya melahirkan dalam perjalanan saat proses evakuasi 1.609 korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua orang korban gempa dan tsunami kota Palu ini melahirkan di atas kapal ketika saat berlabuh menuju Kota Makassar. “Di antara penumpang tersebut terdapat sembilan orang yang sakit dan dua orang melahirkan di atas kapal,” kata Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Aris Bachtiar, saat dikonfirmasi.

Aris telah melakukan berbagai persiapan mengantisipasi berbagai kumungkinan yang dapat terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, proses bersalin dalam kapal itu berhasil dilakukan.

Menurut Aris, Kapal KRI Makassar-590 tersebut diperkirakan baru akan tiba di Pelabuhan Makassar pada Kamis 4 Oktober, pukul 18.00 Wita. Setelah berlabuh, korban akan langsung dibawa ke lokasi pengungsian di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Mereka diangkut dengan 30 bus. Kendaraan disiapkan oleh berbagai instansi di lingkup Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel. “Unsur terkait juga menyiapkan logistik makanan dan minuman siap saji untuk para pengungsi saat KRI Makassar-590 sandar di Pelabuhan Makassar,” kata Aris.

Kapal perang KRI tersebut bertolak dari dermaga Pantoloan kota Palu, Sulawesi Tengah, menuju pelabuhan kota Makassar. Para korban gempa telah antre untuk naik ke kapal sejak Rabu pagi.

Sebagian korban gempa dan tsunami Sulteng diungsikan ke Makassar beberapa hari terakhir. Mereka ditampung di beberapa lokasi pos pengungsian dan rumah sakit.

Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah bertambah menjadi 1.407 Orang. Selain itu, sebanyak 2.549 orang luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit.

Informasi tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WIB.

“Yang sudah dimakamkan 519 jenazah,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sutopo mengatakan, korban meninggal berasal dari Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi. Seluruh korban meninggal adalah warga Indonesia.

Rincian korban tewas, yakni 1.177 orang berada di Palu, 153 orang di Donggala, 12 orang di Parigi Moutong, dan 65 orang di Sigi.  Data lainnya, masih ada 113 orang yang dinyatakan hilang dan 152 orang tertimbun.
Sementara jumlah pengungsi tercatat 70.821 orang. Mereka mengungsi di 141 titik pengungsian. “65.733 unit rumah rusak,” papar Sutopo. (Lis)

Sumber: Viva.co.id