POTRET24.COM, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar karnaval kampanye damai di silang Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2019). Dalam karnaval tersebut dihadiri oleh dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sebelum acara dimulai, capres Joko Widodo yang mengenakan udeng (topi khas masyarakat Bali) dan beskap hitam tampak duduk berdampingan dengan capres Prabowo Subianto yang menggunakan pakaian adat jawa lengkap dengan blangkon hitam.
Usai dibuka oleh Ketua KPU Arief Budiman dan Ketua Bawaslu, para pasangan calon presiden dan wakil presiden tampak berjalan beriringan dengan menggunakan golf. Urutan arak-arakan sesuai dengan nomor urut.
Jokowi mengambil kendali kemudi didampingi wakilnya KH Ma’ruf Amin, begitu juga Prabowo yang membonceng Sandiaga Salahuddin Uno. Diikuti rombongan para petinggi partai politik pesera pemilu laiinya. Tampak juga seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimmin Iskandar, Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto.
Pendukung
Massa pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokwoi)-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kompak mengenakan pakaian adat di acara kampanye damai Pemilu 2019. Para relawan kedua pasang calon sudah meramaikan kawasan Monas, tempat kampanye dami berlangsung.
Ditektur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq mengatakan, relawan yang hadir di lokasi acara, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018), kebanyakan merupakan mereka yang meramaikan pengundian nomor urut capres beberapa hari yang lalu.
“Beberapa relawan yang hadir di Tugu Proklamas, sekitar 3.500 yang datang ke sini. Ada yang dari daerah,” kata Maman di lokasi acara.
Maman menyebut Jokowi-Ma’ruf menyambut gembira deklarasi kampanye damai. Timses menginstruksikan kepada seluruh relawan agar mengedepankan persatuan dalam kampanye ini.
“Untuk megedepankan nilai-nilai persatuan. Tidak ingin ada hoaks dan fitnah,” sebut Maman.
Maman menyebut ada makna mengapa relawan datang memakai pakaian daerah. Apa itu?
“Jadi ada beberapa relawan yang datang dengan mengenakan pakaian daerah. Ini menegaskan bahwa sesungguhnya pemimpin yang akan terpilih harus melihat relaitas bahwa kita adalah plural. Tanpa membedakan suku bangsa,” tuturnya.
Pedukung Prabowo-Sandi dari kalangan Partai Demokrat juga tampak mengenakan pakaian adat. “Kami dijatah 50, tapi kami lebih. Selain pakaian adat, masing-masing pengurus pakai yang lain juga,” kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
Demokrat mengapresiasi acara yang diselenggarakan KPU tersebut. Menurutnya, kampanye damai akan membawa sportifitas dalam konstelasi pemilu mendatang.
“Saya kira pawai budaya bagus buat kampanye budaya kita,” sebutnya.
Lapangan Monas sudah dipenuhi warga dan simpatisan partai politik sejak pukul 06.00 WIB. Kegiatan ini akan diikuti Capres, Cawapres hingga Ketua Umum dari masing-masing partai politik.
Sebelumnya Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, karnaval tersebut utamanya ditujukan sebagai pernyataan komitmen peserta Pemilu 2019 untuk melakukan kampanye damai. Para peserta akan berjalan kaki sejauh tiga kilometer yang akan dimulai pada pukul 07.00 wib.
“Jumlah peserta karnaval dibatasi. Masing-masing dapat membawa rombongan paling banyak 100 orang. Semuanya akan mengenakan pakaian adat,” kata Wahyu di Gedung KPU, Sabtu (22/9/2018).
Wahyu mengatakan, para peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat untuk menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai keragaman. Namun, tetap bersatu untuk kepentingan bangsa. Partai politik juga tidak diperkenankan membawa atribut atau simbol masing-masing. Seluruhnya akan difasilitasi oleh KPU agar karnaval berjalan tertib.
Gelaran Pemilu 2019 mengusung jargon ‘Pemilih Berdaulat Negara Kuat’ dan diharapkan diamini oleh para peserta Pemilu serta masyarakat. Pada karnaval besok, Ketua KPU Arief Budiman juga akan memandu pembacaan deklarasi kampanye damai. Setelah itu, seluruh peserta akan menandatangani prasasti deklarasi kampanye Pemilu damai 2019.
“Pada substansinya, deklarasi itu mengajak bahwa kampanye Pemilu 2019 harus dilaksanakan dengan penuh kedamaian, edukasi masyarakat, dan bisa mewujudkan kedaulatan Pemilu,” ujarnya. (Lis)