POTRET24.COM – Secara keseluruhan pada paruh waktu 2018 (semester I), Xiaomi mencetak laba bersih USD 553 juta. Kinerja ini menjadi titik balik Xiaomi yang mencatat kinerja keuangan negatif, seperti rugi USD 6,38 miliar sepanjang 2017.
Xiaomi mencatat kinerja keuangan cemerlang pada kuartal II 2018. Produsen smartphone terbesar keempat di dunia dan bermarkas di Beijing, China ini mencatat laba bersih USD 309,1 juta atau setara Rp 4,52 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.628). Produsen smartphone yang didirikan oleh Lei Jun pada 8 tahun silam mencatat kerugian USD 1,01 miliar pada kuartal I, atau beberapa bulan sebelum Initial Public Offering (IPO).
Kinclongnya kinerja keuangan Xiaomi karena didorong peningkatan pengiriman smartphone mencapai 43,9 persen. Xiaomi, seperti ditulis China Daily, Kamis (23/8), harus berterima kasih kepada Indonesia, India dan Eropa Barat karena menjadi basis penjualan Xiaomi. Indonesia hingga India berkontribusi besar mengerek naik pendapatan bersih Xiaomi sebesar USD 6,57 miliar atau naik 68,3 persen dari periode yang sama di 2017.
“Hasil ini mampu menumbuhkan harapan kita dan harus melampaui harapan pasar,” ungkap Chief Financial Officer (CFO) Xiaomi Zhou Shouzi.
Meskipun pengiriman smartphone menyumbang 67,4 persen dari total pendapatan perusahaan, Zhou menegaskan, Xiaomi bukan sekadar perusahaan smartphone, tapi juga kombinasi dengan perusahaan teknologi. Kinerja positif di kuartal II bisa menumbuhkan kepercayaan diri investor yang sempat hilang pasca IPO di Hong Kong.
Sumber:Kumparan
