POTRET24.COM – Qatar menyangkal tudingan telah melarang warga negaranya menjalankan ibadah haji. Tudingan itu muncul setelah pemerintah daerah Provinsi Mekkah di Arab Saudi pada Rabu, 1 Agustus 2018, mengkonfirmasi jamaah haji dari Qatar sampai awal Agustus ini belum tiba di Kota Suci.
“Tidak ada jamaah haji dari Qatar yang tiba sampai hari ini,” kata Gubernur Mekkah, Khalid bin Faisal Al Saud.
Dikutip dari aljazeera.com pada Kamis, 2 Agustus 2018, Kementerian Agama Qatar membantah Doha telah mencegah masyarakat Qatar untuk menjalankan ibadah haji karena alasan politik. Sebaliknya, Doha telah menghubungi otoritas berwenang Arab Saudi agar mengurangi hambatan bagi warga negara Qatar yang ingin berhaji pada tahun ini.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memberlakukan blokade wilayah darat, laut dan udara pada Qatar sejak Juni 2017. Warga negara Qatar diberi tenggat waktu 14 hari untuk angkat kaki dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain menyusul tuduhan tiga negara itu kepada Qatar karena telah mendukung terorisme dan menciptakan ketidakstabilan di kawasan teluk. Rentetan tuduhan itu disangkal oleh Doha.
Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena dugaan mendukung terorisme. Qatar menyebut blokade terhadap negara itu melanggar hukum internasional.
Semenjak permasalahan ini mencuat, otoritas Qatar menuduh Arab Saudi telah menjatuhkan larangan terhadap warga negara Qatar yang ingin melaksanakan ibadah haji. Tuduhan ini dibantah oleh Riyadh.
sumber : tempo.co
