POTRET24.COM – Nilai tukar dolar AS sempat menembus Rp 14.400 pagi ini. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini diperkirakan akan berdampak pada likuiditas perbankan dalam valuta asing (valas) dan penyaluran kredit dalam valas.
Demikian diungkapkan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira.
“Pelemahan rupiah ini bisa mempengaruhi dua sektor perbankan sekaligus, pertama likuiditas dalam valuta asing (valas) akan mengalami pengetatan. Lalu, kedua, kredit perbankan dalam valas akan menjadi kurang diminati,” katanya kepada kumparan, Jumat (29/6).
Dia kemudian menjelaskan, beberapa bank sebelumnya pernah menyebut dana simpanan valasnya mengalami penurunan setiap kali terjadi gejolak pelemahan nikai tukar rupiah. Selain itu, para pengusaha akan sebisa mungkin membatasi pengajuan kredit valas.
“Apalagi, potensi kenaikan Fed Fund Rate yang kabarnya akan terjadi hingga 4 kali tahun ini. Hal tersebut bisa membuat bunga valas dalam dolar AS semakin mahal,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, gejolak dolar AS melunak setelah pada Jumat (29/6) pagi sempat menembus Rp 14.400. Namun pada siang hari, dolar AS akhirnya melemah terhadap rupiah dan berada di Rp 14.354 atau melemah tipis dibandingkan pembukaan pagi tadi di Rp 14.355.