Potret Peristiwa

Saksi Sidang First Travel Menangis Ingat Ayah yang Jadi Kepala Cabang

8
×

Saksi Sidang First Travel Menangis Ingat Ayah yang Jadi Kepala Cabang

Sebarkan artikel ini

Potret24.com – Tiga bos First Travel, Andika Surachman, Anniesa Devitasari Hasibuan, dan Siti Nuraidah alias Kiki kembali menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Depok. Sidang kali ini masih mendengarkan keterangan 12 saksi.

Para saksi ini adalah mantan pegawai biro perjalanan umrah First Travel. Dalam memberikan kesaksian, salah seorang saksi bernama Chindy Andini sempat menangis.

Chindy adalah salah satu customer service First Travel cabang Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam kerjanya, dia mendata seluruh jeemaah yang akan berangkat dengan jasa First Travel.

“Jemaah datang membawa fotokopi KTP, KK (Kartu Keluarga) dan bukti transfer. Kemudian saya serahkan manifest di Sidoarjo,” ujar dia di Pengadilan Negeri Depok, Senin (19/3/2018).

Ketua Hakim Soebandi mempertanyakan pimpinan tempat Chindy bekerja. “Siapa kah pimpinan cabang saudara,” tanya Soebandi.

“Rudi Hermanadi,” jawab dia.

Hakim kembali menanyakan kepada Chindy. “Apakah Saudara Rudi hadir di persidangan,” ucap dia.

Chindy kembali menjawab. “Beliau sudah almarhum,” ujar dia.

Pertanyaan Hakim membuat Chindy menangis. Ternyata pimpinan cabang tersebut merupakan orangtuanya sendiri. Yang meninggal karena serangan jantung tahun 2015 lalu.

Soebandi langsung mencoba menenangkan Chindy. Sementara itu, saksi yang lain memberikan tisu ke Chindy. “Kami tidak akan membahas lebih jauh,” ujar dia.

Chindy menceritakan, ayahnya bergabung dengan First Travel sekitar tahun 2012. Sebanyak 2.471 jemaah gagal diberangkatkan dengan kerugian mencapai Rp 58 miliar

“Jemaah Sidoarjo kebanyakan berangkat dengan paket promo. Semua jemaah sudah menyetor uangnya ke rekening First Travel,” ujar dia.

Chindy juga menjelaskan, fee yang diberikan First Travel kepada ayahnya sebagai kepala cabang juga mandek.

“Enggak lancar feenya. Jadi untuk tahun 2016 itu kira-kira masih 60 persen. Sedangkan, 2017 belum sama sekali,” tutur Chindy.