Potret24.com – Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI, Handayani mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi melalui ATM. Sebab, belum lama ini beberapa nasabah BRI terkena kasus pembobolan ATM dengan metode skimming ATM di Kediri, Jawa Timur.
Modus skimming kartu ATM atau debit biasanya dengan menempelkan alat card reader di mulut mesin ATM serta kamera tersembunyi. Alat card reader tersebut akan mengambil data kartu secara otomatis dalam rangka untuk penggandaan kartu. Sementara kamera tersembunyi diperlukan untuk mengetahui pin dari kartu ATM.
Handayani menyebut, untuk mengantisipasi kejadian skimming ATM, masyarakat harus menggunakan pin dengan tingkat kesulitan yang rumit. Artinya pin yang digunakan nasabah disarankan untuk tidak menggunakan, seperti tanggal lahir atau angka-angka yang menurutnya sama.
“Imbauan buat masyarakat, jadi pertama harus menggunakan pin itu dengan angka-angka tidak mudah diketahui. Jangan menggunakan tanggal lahir atau menggunakan nomor yang sama, jadi harus bener-bener unik,” kata Handayani saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Kemudian, lanjut dia masyarakat juga harus lebih sering mengubah pin agar tidak terjadi kebocoran data. Masyarakat nantinya, diharuskan untuk lebih aktif apabila ada transaksi yang terjadi di luar dari dirinya.
“Kedua harus sering-sering mengganti pin, misalnya nanti di skimming pun data diperoleh oleh mereka tidak akan valid lagi kan karena pinnya berbeda. Nasabah segera menghubungi bank kalo tidak merasa melakukan transaksi tersebut jadi harus peran aktif antara bank dengan nasabah,” imbuh Handayani.