Potret24.com – Harga emas mengalami kenaikan didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Emas mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Mengutip Reuters, Selasa (16/1/2018), harga emas di pasar spot naik 0,1% jadi USD1,339.66 per ounce. Harga emas sempat mencapai level tertingginya pada 8 September di USD1.344,44 per ounce.
Sayangnya, analis memprediksi kenaikan harga emas bisa bersifat jangka pendek karena tidak didorong secara fundamental. Harga emas naik di minggu kelima berturut-turut pada pekan lalu sebesar 1,4%. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,4% ke posisi USD1.340,50 per ounce.
“Penurunan dolar AS bukan karena ini (dolar melemah) tapi karena Bank Sentral Eropa membuat mata uangnya menarik di akhir tahun,” ucap Kepala Komoditas Strategis TD Securities Bart Melek.
Kurs mata uang Euro naik setelah pejabat ECB mengatakan bank sentral bisa mengakhiri skema pembelian obligasi usai bulan September. Melek mengatakan beberapa investor juga ingin melakukan diversifikasi eksposur ke pasar ekuitas, yang telah mencapai rekor baru tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Indeks dolar turun 0,67% menjadi 90,367, usai sempat mencapai level terlemahnya sejak Januari 2015 pada awal perdagangan di 90.279.
Di sisi lain, harga perak naik 0,57% menjadi USD17,35 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi tiga bulan di USD17,42. Harga Platinum naik 0,2% menjadi USD995,50, setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 September di USD1.001,40. **