Potret24.com, Pekanbaru- Kendati kondisi asap di Pekanbaru semakin pekat, namun Pemerintah Kota Pekanbaru belum juga meliburkan sekolah. Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menegaskan baru akan meliburkan siswa jika ISPU menunjukan level berbahaya atau angka 300 ke atas.

Saat itu kualitas udara masuk dalam level berbahaya. Level pertama kategori Baik untuk ISPU 0-50. Level Sedang untuk   ISPU 51-100. Level Tidak Sehat untuk   ISPU 101-1999. Level Sangat Tidak Sehat untuk ISPU 200-299 dan Level Berbahaya untuk ISPU di atas 300.

“Bila sudah terjadi selama tiga berturut-turut, maka wajib diliburkan,” terangnya dalam rapat penanggulangan bencana kabut asap, Senin (26/8/2019).

Menurutnya, saat ini pemerintah kota belum meliburkan para peserta didik. Kebijakan meliburkan siswa tetap sesuai ISPU yang dikeluarkan DLHK Pekanbaru.

ISPU saat ini masih terpantau di angka 65 di Pekanbaru. “Saat ini ada di level sedang, belum ada rencana untuk meliburkan para siswa,” paparnya.

Walau demikian, Firdaus mengimbau orangtua dan pihak sekolah. Ia mengimbau agar mengurangi aktivitas anak di luar ruangan. “Kalau memang harus di luar, gunakan masker,” ulasnya.

Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno menyebutkan bahwa Agustus 2019 sudah memasuki puncak kemarau. Kondisi ini berlangsung sejak Juli 2019.

“Kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun 2018 silam,” terang Sukisno dalam Rapat Penanggulangan Bencana Kabut Asap di Kota Pekanbaru, Senin (26/8/2019).

Menurutnya, BMKG memprediksi hujan baru terjadi pada September 2019 mendatang. Saat ini Riau bagian utara sudah mulai hujan dengan beragam intensitas.

Hotspot atau titik panas banyak terdapat di Riau bagian selatan dengan jumlah mencapai 41 titik.

Rinciannya Kabupaten Bengkalis 14 titik, Pelalawan 10 titik, Inhil 13 titik dan Rohil bersama Inhu masing-masing 2 titik. Sedangkan Pekanbaru tidak didapati titik panas.

Angin saat ini mengarah dari tenggara menuju kawasan Sumatera. Asap yang ada di Pekanbaru adalah kiriman berasal dari selatan.

Terkait kondisi kabut asap ini, Executive General Manager (EGM) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Yogi Prasetyo mengatakan, belum sampai mengganggu aktivitas penerbangan.

“Sampai dengan saat ini visibility (jarak pandang) di Bandara SSK 2000 meter, masih aman untuk penerbangan,” sebutnya. (Lis)

Print Friendly, PDF & Email