18 April 2024

Potret24.com, Rokan Hulu- Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hulu, H Abdul Haris memimpin upacara Peringatan HUT ke-74 Hari Guru Nasional (HGN) 2019 halaman Kantor Bupati Rohul, Senin (02/12/2019) pagi.

Dalam upacara HUT ke-74 HGN 2019 juga diikuti kalangan pejabat teras di lingkungan, pegawai, dan tentunya kalangan guru yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul.

Sekretaris daerah pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Abdul Haris dalam sambutannya, mengajak dan mendorong guru maupun PNS di lingkungan Pemkab Rohul untuk terus kreativitas dan berinovasi, sehingga tidak terjebak dengan rutinitas, dan hari ini hal tersebut telah menjadi kebijakan nasional dan tertuang dalam pidato Presiden Joko Widodo.

Abdul Haris juga menilai, amanat Mendikbud di Hari Guru Nasional sangat luar biasa, dan Pemkab Rohul mengerti betul‎ kreativitas dan inovasi sangat-sangat dibutuhkan pada hari ini oleh para guru maupun PNS.

“Terutama bagi generasi muda kita, dan ini sangat sejalan dengan harapan kita. Semoga nanti seluruh generasi kita yang menamatkan sekolahnya pada setiap tingkatan, mereka memiliki kreativitas dan inovasi-inovasi yang bisa diandalkan di tengah masyarakat kita,” harap Sekda Rohul.

Tenaga guru tak tergantikan‎ aplikasi dan robot

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rohul Dr Adolf Bastian M.Pd, mengatakan masih ada guru di Kabupaten Rohul yang menerima honor atau antara Rp400 ribu sampai Rp500 ribu per bulan, terutama para guru berstatus guru komite sekolah.

Katanya,‎ sesuai tema HGN 2019 yakni “Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul‎”, ada kata “unggul” dan “strategis” yang menurutnya bahwa negara sadar sampai kapanpun guru tidak akan pernah tergantikan‎ oleh aplikasi, oleh alat, oleh robot, atau oleh apapun.

“Sehingga guru harus dibayar. Kalau robot memang tak perlu bayar dia, tapi kalau guru sampai kapanpun negara tak pernah menghargai keringatnya, ya apapun kita untuk meningkatkan SDM unggul itu tidak akan pernah tercapai,” jelas Adolf.

Sebagai ketua PGRI Rohul, Aldolf berharap ke Pemkab Rohul segera mengalokasikan anggaran untuk kesejahteraan guru.

“Terutama kalangan guru komite yang hari ini berada di ruang-ruang sekolah kita, yang dengan ikhlas dan rela dihargai Rp400 ribu sampai Rp500 ribu‎ per bulan,” ungkap Adolf dan memperkirakan ada sekira 2.000-an guru komite yang ada di Rohul.

“Hari ini mereka tidak pernah protes, ikhlas, tapi sampai kapan kita harus membiarkan mereka tidak sejahtera, sementara tugas mencerdaskan generasi dari generasi untuk Indonesia unggul ke depan,” tambahnya.

Adolf juga mengaku masih ada guru yang sudah berusia matang, diatas 35 tahun, namun mereka belum juga diangkat sebagai PNS. Hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh PGRI Rohul dalam meningkatkan taraf kesejahteraan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

“Sampai hari ini sebenarnya PGRI (Rohul) memperjuangkan itu,‎ bagaimana guru-guru yang lebih usianya lebih dari 35 tahun apakah secara otomatis negara akan mengangkat mereka ataukah diarahkan untuk P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) itu,” ujarnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Related News