Potret24.com, Jayapura- Gubernur Papua Lukas Enembe menemui Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit guna membahas nasib warganya   pascakerusuhan  Wamena.

Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Senin, mengatakan pemerintah dan TNI/Polri menjamin keamanan warga masyarakat baik orang asli Papua maupun non OAP di atas tanah Papua.

“Kami sangat menyesalkan adanya kejadian kerusuhan Wamena dan secara umum di Papua di mana semua berawal dari kejadian di Surabaya serta Malang,” katanya.

Menurut Lukas, diakui peristiwa yang terjadi di Wamena adalah di luar sepengetahuan semua pihak dan dirinya juga sudah ke Wamena menemui para pengungsi serta memberikan rasa keamanan kepada para pengungsi.

“Tentu kami sesalkan kejadian ini. Masyarakat tidak perlu takut karena pemerintah dan pihak TNI/POLRI akan menjamin keamanan,” ujarnya.

Senada dengan Lukas Enembe, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan kedatangannya ke Papua, terkait informasi yang simpang siur tentang kondisi warga Minang baik yang korban maupun yang mengungsi di Wamena dan Jayapura.

“Tujuan saya ke Papua untuk memberikan pemahaman dan ingin melihat kondisi sebenarnya, ternyata masyarakat Minang itu tidak semua ingin pulang, warga bilang sudah lahir dan besar di Papua jadi ingin tetap tinggal di Papua,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya sudah ke Wamena di mana warga Minang tercatat sebanyak 981 orang di mana 672 masih berada di Papua dan 300 lebih sudah mengungsi.

Meninggal

Ada 10 orang perantau minang menjadi korban, sembilan meninggal dan satu orang luka-luka. Sembilan orang tersebut atas nama Syafriyanto 36 tahun, Jefry Antoni 23 tahun, Hendra 20 tahun, Putri 30 tahun dan Rizky 4 tahun anak dari Syafriyanto. Kemudian Ibnu 8 tahun, Iwan 24 tahun, Nofriyanti 40 tahun, dan yoga 28 tahun.

Delapan jenazah dipulangkan ke Sumbar dan tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Jumat (26/9/2019) lalu. (Lis)

Print Friendly, PDF & Email