19 April 2024

Potret24.com- Public Policy Lead Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan telah menutup ribuan konten radikalisme yang terkait tragedi bom Surabaya. Termasuk di dalamnya 472 konten yang ditutup berdasarkan perintah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

“Itu angka selama dua hari pasca pengeboman di Surabaya,” kata Ruben di kantor Facebook, Jakarta, Jumat, 18 Mei 2018. Namun, kata Ruben, konten radikalisme yang dihapus Facebook sudah ribuan. Ia enggan menyebutkan angka pastinya.

Ruben mengatakan, Facebook akan menutup konten-konten yang bermuatan kekerasan, radikalisme, dan korban sebuah tragedi. Menurut Ruben, penutupan tersebut selain ada laporan dari masyarakat dan pemerintah, Facebook juga memiliki tim yang melakukan pengecekkan.

Ada dua kategori dalam konten yang akan ditindak oleh Facebook. Ruben berujar, jika konten tersebut disebar oleh akun, maka konten tersebut akan diblokir.

“Kalau ternyata resharing, yang kita lakukan akan ditandai dengan disturbing content,” tutur dia.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten negatif yang berkaitan dengan terorisme. Penyebarluasan yang dimaksud tak hanya dalam bentuk foto dan gambar, tapi juga video korban terkait dengan teror bom tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau masyarakat untuk memperhatikan dampak penyebaran konten berupa foto, gambar, atau video yang dapat memberi oksigen bagi tujuan terorisme. Yang dimaksud oksigen bagi tujuan terorisme adalah membuat ketakutan di masyarakat, terlebih pada anak-anak.

Jika menemukan konten yang tak layak, Rudiantara meminta masyarakat melakukan komplain ke penyedia platform agar segera menurunkan konten tak layak itu.

“Kalau perlu, kita sama-sama komplain ke penyelenggaranya. Kita file complaint kepada platform, apakah itu Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube. Kami minta kontennya diturunkan, untuk Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Print Friendly, PDF & Email

Related News