POTRET24.COM – Rumor soal penculikan anak yang beredar di WhatsApp di sebuah kota kecil di Meksiko akhirnya mengakibatkan hal fatal. Rumor tersebut ternyata hoax namun menyebabkan dua pria akhirnya dibakar hingga tewas sebelum dilakukan verifikasi.

Dikutip dari laman BBC, pada 29 Agustus 2018, seorang wanita bernama Maura Cordero yang memiliki toko seni dan kerajinan melihat kumpulan orang di negara bagian Pubela bagian tengah Meksiko. Kerumunan itu terjadi tak jauh dari tokonya. Cordero (75) lalu datang mendekat ketika puluhan orang berada di luar kantor polisi di jalan Reforma. Bahkan kerumunan makin besar hingga bertambah ratusan orang.

Dia kemudian menyaksikan ada dua orang yang digiring polisi dan dituduh massa sebagai penculik anak. Keduanya yakni Ricardo Flores (21) yang diketahui besar di Acatlan namun pindah ke Xalapa dan kembali ke Acatlan untuk mengunjungi kerabatnya dan Alberto Flores, paman Ricardo yang merupakan petani dan tinggal di komunitas kecil di Acatlan. Polisi menyatakan bahwa tak ada bukti keduanya melakukan penculikan. Namun hal itu tak membuat massa puas.

Kepada kerumunan, polisi meneriakkan bahwa dua orang tersebut bukan penculik anak. Namun ternyata melalui pesan berantai WhatsApp warga sudah mendapatkan pesan hoax yang berisi,” Waspadalah karena penculik anak sudah masuk wilayah ini.”

Parahnya, salah satu warga bernama Francisco Martinez, seorang warga yang sudah lama tinggal di Acatlan tersebut dan bergelar El Tecuanito menurut polisi juga menjadi provokator dan menyebarkan pesan Facebook dan WhatsApp bahwa dua orang yang digiring polisi yakni yang bernama Ricardo dan Alberto adalah penculik anak dan remaja. Dia bahkan merekam secara live kejadian keramaian itu.

“Warga Acatlan tolong dukungannya. Percaya pada saya, dua orang penculik berada di sini,” kata Martinez.

Kemudian mereka meneriakkan bahwa polisi akan melepaskan dua orang tersebut karena tak ada bukti. Tak lama, seorang yang bernama Petronilo Castelan berbicara dengan pengeras suara agar warga mengumpulkan uang untuk memberi bensin.

Tak lama ratusan orang merangsek masuk dan sebagian melompat tembok dan menarik dua orang tersebut. Salah satunya diduga dipukuli hingga tewas dan kemudian dibakar. Namun salah satu yang lebih tua diyakini masih dalam keadaan hidup ketika keduanya dibakar massa.

“Ini kejadian yang paling mengerikan yang pernah saya lihat,” kata pengemudi taksi, Carlos Fuentes yang juga menjadi saksi atas kejadian itu.

Menurut otoritas setempat, lima orang kini sudah dijadikan tersangka atas pembakaran sadis itu termasuk Martinez. Sementara ada empat orang yang melarikan diri dan masih diburu.

Sementara jenazah Ricardo dan Alberto sudah dimakamkan di Acatlan yang meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. (Lis)

Print Friendly, PDF & Email