Potret24.com, Kampar- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek menyatakan, penyakit diabetes menduduki peringkat teratas yang banyak diidap oleh warga di Provinsi Riau. Penyebabnya, adalah pola hidup yang tidak sehat.


Menkesmengatakan dari 10 peringkat teratas Penyakit Tidak Menular (PTM) di Provinsi Riau, terdapat penyakit yang peningkatannya sangat signifikan yaitu, diabetes mencapai 358,3 persen, jantung iskemik 241,7 persen dan Stroke 185 persen.

“PTM nya bagus cuman saya mengingatkan dari angka, menunjukkan bahwa Provinsi Riau Diabetesnya, hipertensinya, dan sakit jantungnya tinggi,” kata Prof. Dr. Hj. Nila Farid Moeloek, pada paparannya di acara Rakerkesda Provinsi Riau di Kampar, Senin.

Nila demikian sapaan awak media menilai, hal ini terjadi oleh karena perilaku, pola makan serta gizi tidak seimbang, dengan olahraga. “Bukan melarang orang makan, tapi harus seimbang,” ujar Menteri.

Lebih jauh Menkes menyampaikan, bahwa Usia Harapan Hidup (UHH) Provinsi Riau cukup tinggi yaitu 71 tahun, sama dengan target nasional, namun demikian perlu juga dilihat apakah usia segitu angka umur sehatnya apakah sama juga dengan nasional.

“Tapi kita memang perlu melihat juga angka umur sehatnya, apakah sama dengan angka nasional. Angka sakitnya kita itu deltanya sekitar 8 sampai 9 tahun,” ujar Menkes.

Menkes juga menanggapi paparan dari lima kabupaten/kota sebelumnya yaitu, Dumai, Kampar, Bengkalis, Pelalawan dan Kota Pekanbaru.

Menurut Nila, perlu ada fight (perlawanan) terhadap angka kematian ibu. Seperti yang telah dilakukan Kota Dumai menurunkan angka kematian ibu secara signifikan.

“Untuk Tuberkulosis (TBC), masih seperti nasional, kita juga masih mengejar 30-50 persen mencari orang yang terkena TBC ” sambung Menkes lagi.

Diakhir pembahasannya Menkes Nila menyampaikan bahwa Imunisasi Riau cakupannya masih rendah, tapi Menkes mengapresiasi betapa sulitnya tanaga kesehatan mengejar orang untuk imunisasi, apalagi l jika ada penolakan.

Makanya Menkes meminta daerah memikirkan kembali, upaya meningkatkan imunisasi. Jika sudah kena penyakit jangan menyalahkan orang kesehatan, karena mereka sudah melakukan kerja keras,” pungkasnya. (Lis)

Print Friendly, PDF & Email